Diduga Mabuk dan Bawa Kapak, Wisatawan Dikeroyok Massa di Pangandaran
![Diduga Mabuk dan Bawa Kapak, Wisatawan Dikeroyok Massa di Pangandaran](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/520240e2528790b9d6406762201f5632.jpg)
SEBUAH mobil Honda Civic milik wisatawan bernama Riki warga Majalaya, Bandung menjadi sasaran amukan massa terjadi di kawasan objek wisata Pantai Barat, Pangandaran, Minggu (14/4) sekitar pukul 23.00 WIB. Mobil tersebut menjadi amukan massa, karena pengemudi diduga dalam keadaan mabuk dan membawa kampak.
Keributan tersebut bermula, mereka datang ke Pangandaran dengan membawa satu unit mobil dan tiga motor dan yang pertama ribut dengan pengguna ATV adalah kawannya yang naik motor. Namun, adanya keributan terjadi pelaku dalam kondisi pengaruh miras dengan membawa kapak dan warga sekitar melihat langsung beramai-ramai memukuli pelaku.
Kapolsek Pangandaran Kompol Usep Sopiyan mengatakan, kejadian tersebut bermula saat pelaku melihat kawannya terlibat keributan dengan wisatawan lain menggunakan kendaraan ATV rental dan warga sekitar yang melihat beramai-ramai menyerang Riki dan merusak mobil yang terdapat tulisan preman pensiun.
Baca juga : Dongkrak PAD, Pemkab Pangandaran akan Bangun Beach Club di Pamugaran
“Begitu melihat temannya ada keributan, kemudian dia turun dari mobil dengan tidak menghiraukan sekitarnya karena dalam kondisi mabuk minuman, lalu minum obat. Namun, tidak lama massa datang ke arah Riki dan langsung memukuli wajahnya karena tengah membawa senjata tajam jenis kapak," katanya, Senin (15/4).
Ia mengatakan, warga sekitar yang melihat wisatawan dalam kondisi tengah mabuk dan sempoyongan hingga marah-marah kepada pengguna ATV itu sambil membawa senjata tajam, akhirnya terjadi pengeroyokan oleh massa. Namun, massa juga merusak mobil yang dimiliki Riki menyebabkan kaca depan dan belakang pecah termasuk bagian lainnya rusak.
"Pelaku dilarikan ke Puskesmas karena mengalami luka setelah menjadi amukan massa dan sementara ini masih diamankan di Mapolsek Pangandaran. Karena, takut mereka menjadi sasaran massa meski di dalam mobil terdapat temannya yakni 4 orang laki dan 5 orang perempuan," ujarnya. (AD/Z-7)
Terkini Lainnya
Dua Wisatawan asal Malang Tenggelam di Pantai Konawe Utara
Pengembangan Wisata Kesehatan Terus Digencarkan
Tim SAR Evakuasi Jenazah Warga Qatar di Pantai Kelingking Bali
Libur Idul Adha, Pantai dan Mall Jadi Destinasi Favorit di Makassar
Penanaman Pohon Pinang Selaraskan Pembangunan dan Alam
10 Contoh Gambar Pemandangan Alam yang Mudah Ditiru
Mau Wisata Horor? Kunjungi Lawang Sewu Malam Hari lewat Paket KAI Wisata
Diselimuti Embun Es 2 Hari Berturut-turut, Suhu di Dieng Capai Minus 1,35 Derajat Celcius
Peluang Terbuka, Motivasi Tingkatkan Bisnis Pariwisata ke Depan
Perdana, Kapal Pesiar Internasional Ini Berlabuh di Tanjung Priok
Kota Denpasar Gandeng Stakeholder Promosikan Wisata di BBTF 2024
Dokter tanpa Etika dan Pembiaran oleh Otoritas Negara
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap