Tim SAR Gabungan Terus Upayakan Pencarian Mahasiswa ULM yang Hilang di Kapuas
![Tim SAR Gabungan Terus Upayakan Pencarian Mahasiswa ULM yang Hilang di Kapuas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/962d2ecf8500677c092a78987b081aa1.jpg)
TIM safe and rescue (SAR) gabungan masih terus melakukan upaya pencarian seorang mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, yang hilang di kawasan hutan rawa Desa Sungai Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
"Sejak dinyatakan hilang pada 2 Mei lalu berarti sudah memasuki hari ke tujuh atau sepekan. Sesuai SOP pihak Basarnas akan memutuskan apakah pencarian dilanjutkan atau dihentikan. Namun kita berharap pencarian dapat terus dilakukan sampai bersangkutan ditemukan," ungkap Dr Yusanto Nugroho, Dosen Fakultas Kehutanan ULM Banjarmasin, Kamis (9/5).
Mahasiswa yang hilang bernama Aditya Dharma Santoso. Ia seorang anggota tim geotagging untuk kawasan rehabilitasi DAS perusahaan PT Asmin di Desa Sungai Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas. Selain Aditya ada 14 orang mahasiswa lain yang berasal dari Fakultas Kehutanan dan Fakultas Perikanan ULM serta UIN Antasari Banjarmasin.
Baca juga : Mahasiswa IPB University Hilang Saat Ekspedisi di Pulau Sempu
Geotagging adalah sebuah proses penambahan informasi posisi data pada GPS berupa informasi latitude dan longitude dalam sebuah foto digital.
"Saat ini 13 orang mahasiswa sudah kembali ke Kalsel dan satu orang masih membantu pencarian bersama Tim SAR gabungan dari unsur Basarnas, BPBD, Balakar, relawan hingga warga desa setempat," tambah Yusanto.
Sebelumnya Dekan Fakultas Kehutanan ULM Banjarmasin, Prof Kissinger menjelaskan kegiatan geotagging yang dilakukan para mahasiswa tersebut untuk membantu perusahaan yang melakukan rehabilitasi DAS atas izin pinjam pakai kawasan hutan.
Diakui upaya pencarian menghadapi kendala berupa akses menuju lokasi yang jauh serta mobilisasi personel hanya bisa menggunakan perahu kecil bermesin.
Lokasi pencarian berada di dalam hutan rawa gambut mengakibatkan terbatasnya visibility karena terhalang vegetasi yang cukup tinggi. (Z-3)
Terkini Lainnya
11 Tewas dan 64 Hilang Akibat Tragedi Kapal Karam di Italia
Beli Laptop di Sini, Jaminan Barang Hilang Diganti
Hari Ketujuh Setelah Banjir Bandang, 13 Orang di Tanah Datar Masih Hilang
2 Nelayan di Demak Dilaporkan Hilang
Viral Ambulans Disuruh Mengalah pada Rombongan Jokowi, Istana Minta Maaf
Mentan Amran Dampingi Presiden Tinjau Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur
Presiden Jokowi Cek Pasar dan RSUD di Kalimantan Tengah
Pencurian Sawit harus Diatasi Demi Jaga Iklim Investasi
Patroli Ditingkatkan, Pencurian Sawit di Kalimantan Tengah Menurun
Karhutla di Trans Kalimantan Berhasil Dipadamkan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap