visitaaponce.com

Masyarakat Diminta Patuhi Larangan Radius 3 Km dari Puncak Gunung Slamet

Masyarakat Diminta Patuhi Larangan Radius 3 Km dari Puncak Gunung Slamet
Gunung Slamet.(MI/AKHMAD SAFUAN)

BPBD Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng) melarang kepada pendaki untuk naik ke puncak Gunung Slamet. Pasalnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan larangan aktivitas pada radius 3 km dari puncak.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga Prayitno mengatakan bahwa sebelumnya PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 km dari puncak Gunung Slamet. Namun, dengan adanya perluasan jarak rekomendasi tersebut, masyarakat dan pendaki kini tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 km dari puncak.

"PVMBG menyebutkan bahwa perluasan jarak rekomendasi ini dilakukan berdasarkan hasil pengamatan data pemantauan yang menunjukkan adanya peningkatan tekanan di bawah tubuh Gunung Slamet, yang dapat memicu munculnya gempa-gempa dangkal maupun erupsi. Aktivitas vulkanik Gunung Slamet masih tinggi," jelasnya.

Baca juga : Aktivitas Gunung Slamet Masih Terus Meningkat, Tak Boleh Ada Aktivitas di Radius 2 Kilometer

Prayitno juga menyampaikan bahwa potensi ancaman bahaya Gunung Slamet saat ini adalah erupsi freatik maupun magmatik yang dapat menghasilkan lontaran material pijar, melanda daerah sekitar puncak dalam radius 3 km. Selain itu, hujan abu dapat terjadi di sekitar kawah maupun melanda daerah yang ditentukan oleh arah dan kecepatan angin.

"Oleh karena itu, kami mengimbau para pendaki untuk tetap mematuhi larangan pendakian ke puncak Gunung Slamet yang telah diberlakukan sejak peningkatan status dari Normal menjadi Waspada pada 19 Oktober 2023," tegasnya.

Prayitno juga mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Slamet untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas Gunung Slamet.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan PVMBG, khususnya Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, yang senantiasa memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Slamet," tambahnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat