visitaaponce.com

Atlet Kayak Mancanegara dan Nasional Ramaikan Toba Caldera IAF 2022

Atlet Kayak Mancanegara dan Nasional Ramaikan Toba Caldera IAF 2022
Salah satu peserta mancanegara tengah mengayuh kayak di Sungai Asahan, Sumatra Utara, dalam Toba Caldera IAF 2022, Kamis (1/12).(Ist)

KEJUARAAN Kayak Internasional bertajuk Toba Caldera International Adventure Festival atau Toba Caldera IAF 2022 kembali digelar di Desa Parhitean, Kabupaten Asahan, Sumatra Utara, 22 November-4 Desember 2022. Kejuaraan  ini sempat vakum selama tiga tahun karena pandemi.

Setelah vakum tiga tahun akibat pandemi covid-19, Toba Caldera IAF 2022 tetap menarik minat sejumlah atlet kayak arus deras mancanegara dan atlet nasional untuk menjajal derasnya Sungai Asahan yang dikenal sebagai sungai terbaik ketiga di dunia olahraga kayak.

Para atlet akan berlaga di dua kelas ekstrem kayak dan slalom untuk memperebutkan hadiah dengan total sebesar US$10.700.

Nita Lanasier, Penyelenggara Toba Caldera IAF 2022, mengatakan kegiatan ini bukan sekadar perlombaan kayak biasa namun sebuah gerakan responsible tourism yang mengedepankan pengembangan masyarakat lokal di daerah terpencil pascapandemi.

"Kegiatan ini adalah wujud kepedulian kami terhadap kesejahteraan masyarakat lokal dari mulai penyedia homestay, operator arung jeram, dan kayak lokal, hingga pemilik warung setempat melalui kedatangan atlet kayak top dunia serta beberapa kayaker juara nasional yang tinggal lebih dari 10 hari lamanya dan bertanding pada event ini," kata Nita dalam keterangannya, Kamis (1/12).

Pendekatan responsible tourism dianggap paling tepat untuk mempromosikan destinasi di wilayah terpencil tapi memiliki karakter yang memikat penyuka olah raga petualangan seperti kayak arus deras di Parhitean. Pendekatan ini berbeda dengan destinasi wisata yang sudah tersohor dan infrastruktur pariwisatanya sudah baik seperti Bali, Labuan Bajo, atau Danau Toba.

Di Desa Parhitean tidak tersedia hotel atau penginapan, jadi semua pihak yang hadir pada kegiatan ini tinggal di rumah penduduk yang dijadikan homestay.

"Efek berantai yang dihasilkan dari kegiatan ini selain manfaat ekonomi langsung juga memperkenalkan potensi daerah terpencil di tingkat dunia yang akan mendatangkan banyak responsible tourist ke daerah ini sepanjang tahun," kata Nita yang merupakan diaspora Indonesia yang tinggal di Australia.

Selain perlombaan kayak, Toba Caldera IAF 2022 juga melaksanakan aktivitas pengembangan masyarakat melalui kegiatan literasi digital, pembinaan homestay melalui pembenahan kenyamanan tempat tinggal, dan peningkatan mutu pelayanan.


Baca juga: Pegolf Tanah Air Ingin Enjoy di Indonesian Masters


Toba Caldera IAF 2022 juga melaksanakan pelatihan penyelamatan di arus deras (whitewater rescue), yang membekali operator arung jeram lokal tentang teknis penyelamatan di sungai yang diampu oleh Rescue 3 Selandia Baru, organisasi terkemuka dunia di bidang keselamatan air.

Pembinaan dan persiapan perlombaan yang dilaksanakan secara hibrid (daring dan tatap muka) ini didukung oleh BAKTI Kominfo dan Inalum.

"Keseluruhan pembinaan tersebut merupakan bekal yang diperlukan masyarakat setempat dalam aspek keamanan dan kenyamanan yang diperlukan tidak hanya dalam rangka pelaksanaan event internasional namun untuk menerima wisatawan mancanegara dan domestik," kata Nita.

Kejuaraan kayak internasional ini juga memungkinkan atlet lokal atau nasional belajar dengan atlet internasional. Atlet kayak dunia yang hadir pada perlombaan ini berasal dari Italia, Prancis, Jerman, Norwegia, Ceko, dan Belanda dan hampir semua untuk pertama kalinya datang ke Asahan.

Satu-satunya atlet kayak internasional perserta perlombaan yang pernah datang ke Asahan ialah Michele Ramazza asal Italia. Dia ikut kejuaraan di Asahan pada 2017 dan 2018.

"Penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan organisasi internasional yang telah menyelenggarakan sirkuit extreme kayaking di seluruh dunia ini, akan memastikan keterlibatan event ini untuk masuk dalam agenda internasional bagi para top kayaker dunia untuk datang dan memeriahkan event ini," kata Michele.

Dia juga mengatakan dalam pengembangan dan penyelenggaraan kejuaraan tingkat dunia diperlukan koordinasi jarak jauh yang memanfaatkan teknologi dan infrastuktur telekomunikasi yang baik. Persiapan Toba Caldera IAF 2022 ini yang dilakukan secara online dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi yang menghubungkan masyarakat lokal di daerah terpencil dengan dunia luar termasuk Michele yang tinggal di Bologna, Italia.

Atlet internasional lainnya adalah Martina Wegman, Lea Grison, Maike Most, Pavlina Kodadova, Leon Bast, Michael Frey, Marcio Franco, Jakub Sedivy. Martina yang berasal dari Belanda dan tinggal di Selandia Baru berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2020 di mana dia meraih posisi ke-7.

Lea Grison yang berasal dari Prancis merebut posisi ke-5 pada kejuaraan dunia kayak ekstrim di Austria. Maike Most, seorang atlet muda perempuan dari Prancis merebut posisi ke-2 pada Extreme Kayak World Championship 2021.

Sedangkan atlet nasional yang berpartisipasi ialah Dadan Agum Gumelar dari Bogor dan Restu Aruan yang berasal dari Desa Parhitean. (RO/OL-16)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat