visitaaponce.com

Ini Profil Viktor Axelsen, Lawan Ginting di Final Indonesia Terbuka 2023

Ini Profil Viktor Axelsen, Lawan Ginting di Final Indonesia Terbuka 2023
Viktor Axelsen saat turnamen Sudirman Cup 2023 di Tiongkok.(AFP/Wang Zhao)

VIKTOR Axelsen, 29, adalah salah satu pebulutangkis top dunia dari Denmark, sekaligus terkaya berdasarkan penghasilan yang didapat dari hadiah turnamen BWF World Tour 2022. Pada final Indonesia Terbuka 2023 hari ini, Axelsen akan menjadi lawan Anthony Sinisuka Ginting tunggal putra Indonesia.

Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) melalui laman resminya merilis pendapatan atlet selama turnamen 2022, dan Axelsen memuncaki daftar atlet bulu tangkis terkaya tahun ini dengan penghasilan sebanyak 404.125 dolar AS atau setara Rp6,3 miliar.

Sepanjang 2022, Axelsen mengumpulkan enam gelar juara turnamen level Super 500 hingga Super 1000. Gelar juara tersebut diraih di All England, Kejuaraan Eropa, Indonesia Masters, Indonesia Open, Malaysia Open, Kejuaraan Dunia, French Open, dan BWF World Tour Finals.

Baca juga : Ginting Vs Axelsen Final Indonesia Terbuka 2023, Head To Head Ke-16

Pada 2023, Axelsen memenangi turnamen Malaysia Terbuka 2023 Super 1000 setelah mengalahkan Kodai Naraoka, tunggal putra dari Jepang. Axelsen menutup permainan tersebut dengan skor 21-6 dan 21-15.

Sementara pada India Terbuka Super 750, Axelsen ditaklukkan Kunlavut Vitidsarn dari India dengan skor 20-22, 21-10, dan 12-21. Pada All England 2020, Axelsen dipertemukan dengan Anthony Ginting dari Indonesia dan keluar sebagai semifinalis setelah kalah di tangan Ginting.

 

Baca juga : Dua Wakil RI Lolos ke Semifinal Indonesia Terbuka Sabtu, 17 Juni 2023

Rangking Viktor Axelsen. (Sumber : BWF)

 

Baca juga : Indonesia Terbuka, Ginting Cuma Butuh 31 Menit Taklukkan Denmark. Joss!

Profil Viktor Axelsen

 

Atlet bertubuh jangkung ini lahir di kota Odense, pada 4 Januari 1994 dari pasangan Henrik Axelsen dan Gitte Lundager. Axelsen mengenal bulu tangkis dari sang ayah.

Sejak usia 9 tahun, Axelsen sudah dimasukkan ke klub bulu tangkis Odense. Setahun kemudian, Axelsen meraih predikat pemain terbaik di klub tersebut pada 2004 di usia 10 tahun.

Baca juga : Axelsen Jadikan Kemenangan di World Tour Finals 2023 sebagai Titik Balik Kariernya

Ia memenangkan kejuaraan nasional junior di ganda dan tunggal putra pada 2006 dan 2008. Axelsen yang berusia 15 tahun,  memenangkan Jerman Junior 2009 dan Kejuaraan Eropa U17 pada 2009. Di tahun itu juga, ia memulai debut di turnamen internasional senior Denmark Terbuka 2009 dan bermain dengan ganda putra, bersama Steffen Rasmussen.

Pada Januari 2010, Axelsen mencapai final di kompetisi Internasional Swedia dan menjadi runner up, setelah ditaklukkan Indra Bagus Ade Chandra, tunggal putra Indonesia yang sekarang bermain untuk Spanyol.

Pada 2011, di usianya menginjak 17 tahun Axelsen bergabung dengan tim nasional. Ia merupakan peraih medali emas Olimpiade Musim Panas 2020. Ia juga memenangkan Kejuaraan Dunia Junior 2010, mengalahkan pemain asal Korea Selatan, Kang Ji-wook di final dan menjadikannya pemain Eropa pertama yang memegang gelar tersebut.

Baca juga : Drawing BWF World Tour Final 2023, Ginting Satu Grup dengan Viktor Axelsen

Pada turnamen All England 2020, Axelsen menciptakan sejarah sebagai orang Eropa dan Denmark pertama yang mengangkat trofi tunggal putra sejak 1999.

Axelsen juga memegang gelar pemenang tunggal putra Kejuaraan Eropa pada tahun 2016, 2018, dan 2022.

 

Pulih dari cedera

Pada turnamen Indonesia Terbuka 2023, Viktor Axelsen kembali bermain setelah pulih dari cedera kaki (hamstring) di Piala Sudirman 2023, pada Mei.

Baca juga : Gagal Putus Rekor Kekalahan dari Axelsen, Ginting : Akan Terus Cari Celah Bisa Menang

Untuk persiapan Indonesia Terbuka, Axelsen mengaku hanya melakukan persiapan seminggu sebelum turnamen berlangsung. Karena itu, ia juga terkejut ketika bisa sampai pada babak final, setelah memenangkan pertarungan dengan pebulutangkis asal India, Prannoy HS dengan skor 21-15 dan 21-15.

“Saya sebenarnya sangat terkejut,” kata Axelsen.

“Saya tidak pernah berpikir saya akan berada di final setelah menjelang turnamen ini. Saya benar-benar mulai berlatih lima hari sebelum datang ke sini, jadi saya tidak berharap apa-apa. Saya hanya ingin bermain tanpa rasa sakit, dan sekarang berada di final, memenangkan setiap pertandingan secara langsung, itu luar biasa. Saya benar-benar santai pergi ke final, saya hanya akan menikmati pengalaman itu," ujarnya seperti dikutip dari laman BWF, Minggu (18/6).

Baca juga : Ginting Kunci Kemenangan ke Semifinal Indonesia Terbuka, Taklukkan Jojo

“Saya kalah dari Prannoy di HSBC BWF World Tour Finals dan saya ingin melihat apakah saya bisa melakukannya lebih baik hari ini, dan ya, hari ini saya menang straight game. Saya berada di bawah tekanan di game kedua seperti saya di game pertama tetapi saya melangkah pada akhirnya. Serangannya sangat bagus. Dia pemain berbakat, telah bermain sangat baik. Itu adalah pertandingan yang sulit, tetapi saya sangat bangga dengan penampilan saya,” katanya.

Fakta Indonesia Terbuka 2023

Turnamen dengan level Super 1000 yang merupakan tertinggi dalam seri BWF World Tour ini menawarkan total hadiah sebesar US$1,3 juta atau hampir mencapai Rp20 miliar.

Pemain-pemain top dunia dipastikan turut ambil bagian dalam usaha mereka meraup poin ke Olimpiade Paris 2024 yang masuk ke dalam agenda Race to Olympics. Total 268 pemain dari 20 negara akan berebut takhta juara. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat