visitaaponce.com

Orang Muda Peduli Indonesia

Orang Muda Peduli Indonesia
Fransiscus Go(Dok pribadi)

BERBANGSA dan bernegara mengandaikan kecintaan pada dan sikap rela berkorban untuk tanah air. Ibarat menjaga permata berharga, demikian pula setiap kita selalu berupaya merawat kemerdekaan. Sebagaimana naluri setiap orang untuk mempertahankan diri beserta apa yang menjadi miliknya, demikian pula perihal kita dan tanah air sebagai milik yang siap dipertahankan sampai titik darah penghabisan. 

Sebagai pemerhati angkatan kerja, penulis melihat pentingnya peran orang muda dalam perspektif berbangsa dan bernegara serta mempertahankan tanah air. Perjuangan dalam situasi kontemporer saat ini berangkat dari kesadaran akan hak dan kewajiban dari setiap orang muda untuk berbuat sesuatu bagi bumi yang dipijaknya.

Bangga Indonesia

Indonesia kaya dengan segala yang ada di dalamnya. Ini menjadi daya tarik luar biasa, sehingga dunia melirik Indonesia dari berbagai sisi. Generasi muda dengan angkatan kerjanya punya andil besar dalam keberlangsungan hidup negara dan bangsa. Jumlah orang muda Indonesia di angka 68,82 juta jiwa atau 24% dari total populasi. 

Mengingat betapa mayoritas dan signifikannya orang muda, maka peran serta dalam negara sangat penting. Kekuatan orang muda bisa digunakan demi kedaulatan negara. Semuanya terlebih dahulu dimulai dengan rasa bangga akan tanah air, kemudian disusul ide-ide, karakter-karakter dan gerakan-gerakan yang memang cinta Indonesia.   

Akhir-akhir ini muncul pemahaman radikal di segelintir anak muda, juga sinisme dan sarkasme yang dijumpai dalam perang pendapat di sosial media. Ada pula keengganan dari sebagian anak muda untuk berpartisipasi dalam kehidupan publik, berikut ancaman manipulasi berita dan gambar yang diakibatkan teknologi, serta berbagai keprihatinan lain.

Diperlukan semangat membangun kebanggaan bernegara dalam diri setiap orang muda. Orang muda sadar bahwa cinta tanah air itu bukan sesuatu yang abstrak, tetapi sungguh dekat, nyata dan kontekstual untuk situasi saat ini. 

Orang muda yang terlibat dan patut mewaspadai

Dengan semangat dan bakat yang dimiliki, orang muda mempunyai kekuatan besar. Kekuatan itulah energi yang sebaiknya disalurkan untuk hal-hal positif. Energi tersebut diarahkan untuk kemudian berpartisipasi dalam kehidupan publik. Dengan satu dan lain cara, orang muda terlibat dengan isu-isu yang beredar di sekitar. 

Apalagi di jaman teknologi saat ini, informasi dan pengetahuan mudah diakses. Akan tetapi itu semua mensyaratkan ketajaman dan sikap kritis. Orang muda tidak mudah terombang-ambing, apalagi menjadi generasi yang gamang. Sadar adalah kata kunci agar orang muda terlibat juga dalam misalnya perpolitikan, ekonomi, gerakan sosial dan kebudayaan. 

Indonesia memang berdaulat. Akan tetapi ancaman di depan mata tidak bisa diabaikan begitu saja. Kegentingan global masih merongrong, misalnya campur tangan asing menjelang Pilpres 2024. Secara ekonomi isu-isu seperti perang Rusia-Ukraina yang juga berdampak hingga ke tanah air. 

Penting juga melihat misalnya ada kecenderungan gangguan-gangguan yang mengarah kepada penurunan wibawa pemerintah yang sah. Hal lain seperti kehilangan kepercayaan publik pada lembaga-lembaga pemerintahan yang diperparah oleh pejabat yang hedonis, kecurigaan akan perputaran uang gelap akhir-akhir ini dan lain-lain. 

Ancaman politis juga tidak ringan bagi kestabilan ekonomi Indonesia. Gejolak di Papua yang potensial menciptakan disintegrasi serta tekanan luar terkait ini. Ketidakharmonisan hubungan dagang Indonesia dengan Eropa seperti pembatasan ekspor nikel dan aneka tambang. Berbagai protes dari negara-negara sekitar akibat pembangunan IKN di Kalimantan. 

Semuanya menjadi penting untuk disikapi secara kritis dan prihatin oleh generasi muda. Bahwa upaya mendiskreditkan kewibawaan pemerintah bisa menjadi nyata, sehingga patut disadari bahwa pemerintah saat ini tentu mengalami kesulitan luar biasa dalam menstabilkan ekonomi Indonesia.

Kewibawaan pemerintah dan resiliensi

Pemerintah di satu sisi harus tegas dan berwibawa. Bagaimana mengembalikan kepercayaan publik menjadi pekerjaan rumah tersendiri. Di satu sisi pemimpin yang bukan hanya berbicara tetapi bekerja dan punya aksi adalah kiranya yang paling diharapkan. Di sisi lain, orang muda juga diharapkan punya ketajaman dan semangat serta kesadaran untuk menjadi warga negara yang baik. 

Kesiapan anak muda untuk menjadi pemimpin secara estafet berikutnya juga bisa dipikirkan serta didiskusikan. Selain punya resiliensi, orang muda berprestasi dan pencipta usaha baru, aktif terlibat karena sadar akan hak dan kewajiban serta tanggung jawab untuk menjaga dan merawat kemerdekaan. 

Orang muda wajib untuk memiliki daya kritis dan kreatif yang tentu harus terus dibina. Dasar semuanya ialah cinta tanah air, bangga pada Indonesia, bukan hanya menuntut hak tetapi juga menunaikan kewajiban. Akhirnya orang muda diajak membangun kesadaran berbangsa lewat memberikan ide, terobosan dan bantuan pemikiran positif bagi bangsa. 

Bahwasanya menjalankan roda ekonomi Indonesia bukan hanya sekadar tanggung jawab Pemerintah saja, tetapi lebih dari itu, tanggung jawab semua stakeholder bangsa termasuk orang muda. Kekurangan di sana sini, sebaiknya tidak disikapi dengan sindiran, protes, umpat, caci maki yang dapat menimbulkan benih-benih kebencian kepada Pemerintah dan berakibat perpecahan bangsa. Orang muda adalah mereka yang ksatria, menjaga dan memakmurkan Indonesia.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat