Kearifan Digital
![Kearifan Digital](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/1c682e3fcb280c4281f06b39a8f8ce5a.jpg)
ANGGAP saja pembaca kolom ini punya akun Instagram atau platform aplikasi media sosial lainnya. Tentu tidak semua. Paling tidak, sebagian besar umumnya pernah menggunakan peranti tersebut, entah Facebook, Instagram, Twitter, maupun Tiktok. Jika sering berselancar di dunia maya, kita mungkin pernah menemukan potongan-potongan video atau gambar yang disertai kalimat motivasi di dalam aplikasi-aplikasi tersebut. Baik tentang cinta, persahabatan, keagamaan, pola asuh anak, maupun hal lainnya terkait dengan kehidupan.
Potongan video singkat atau gambar yang disertai narasi indah tersebut kadang bisa dibagikan atau diduplikasi hingga puluhan ribu kali. Itu artinya ada yang mengapresiasi dan ‘tersentuh’ dengan konten tersebut. Tidak peduli siapa pembuatnya. Mau motivator kondang atau siapa pun, yang penting kualitas isinya. Bagi saya, fenomena itu bagus dan penting. Paling tidak hal-hal semacam itu bisa menjadi bahan refleksi atau kontemplasi. Apalagi di zaman ketergesaan seperti sekarang, manusia dituntut serbagegas, termasuk dalam mengonsumsi informasi.
Dulu, sebelum penetrasi internet semasif sekarang dan gawai belum banyak yang punya, buku-buku motivasi seperti Chicken Soup, laku keras dan dicetak berulang kali. Begitu pula kaset-kaset ceramah keagamaan dari sejumlah dai atau pendeta kondang. Mungkin sudah menjadi kodrat manusia selalu mengalami kekeringan batin. Sebagian mencarinya dalam buku-buku semacam itu atau tayangan-tayangan dan ceramah religi, atau bahkan mungkin mencarinya dalam kitab suci. Intinya, manusia memang butuh ‘nasihat’, pencerahan untuk memaknai hakikat hidup, termasuk dari narasi-narasi yang kini berseliweran di dunia maya.
Fenomena itu tidak cuma terjadi di Indonesia. Warganet di negara lain pun banyak yang memproduksi dan mengonsumsi narasi-narasi semacam itu. Kehadiran teknologi dengan segala kecanggihannya tidak serta-merta membuat manusia bahagia. Keterhubungan yang memangkas jarak, ruang, dan waktu, tetap menyisakan celah kosong di dalam batin. Tuntutan hidup yang kini segalanya serbacepat, membuat manusia kehilangan waktu untuk merenung. Akibatnya, kecepatan jemari kadang mengangkangi akal budi dan nurani. Budaya pamer kemewahan dan gaya hidup glamor ialah salah satu bentuk contoh lainnya. Belum lagi berbagai kasus perundungan dalam ranah digital (cyber bullying) yang tak jarang berujung pada bunuh diri.
Di tengah maraknya ‘virus-virus sosial’ semacam itu, kehadiran narasi-narasi bernada motivasi yang saya paparkan di atas itu, ibarat oase. Ia semacam puisi yang menyejukkan batin. Meski tidak menjamin pembacanya menjadi arif dan menyukai atau mau mendalami sastra, setidaknya rangkaian aksara indah itu mampu membawa kita untuk merenungi maknanya dan menziarahi kembali relung sanubari. Syukur-syukur mau membagikannya lagi ke orang lain. Ketimbang menyebarkan potongan video kekerasan dan berdarah-darah atau kalimat-kalimat bernada hasutan dan kebencian yang tidak bermakna apa-apa selain hanya membuat heboh dan gaduh ruang publik.
Teknologi, termasuk internet, diciptakan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, bukan sebaliknya. Oleh karena itu, narasi-narasi positif dalam sejumlah konten yang berseliweran di lini masa itu sebaiknya jangan di-skip. Anggap saja sebagai alarm atau pengingat agar jiwa kita tidak kosong dan mudah tersesat dalam rimba data. Selamat berakhir pekan. Wasalam.
Terkini Lainnya
Politik Beras
Dunia yang tidak Baik-Baik Saja
Kedaulatan Pangan
Orkestrasi Moral
Katakan dengan Masker
El Nino
3 Tantangan dan Kendala UMKM untuk Bertumbuh
Peningkatan Literasi Digital Masyarakat Harus Dapat Perhatian Serius
Judi Online Marak karena Literasi Digital dan Keuangan Rendah
Peran Orang Tua Jadi Faktor Penting untuk Keamanan Anak di Ruang Digital
Literasi Digital Dorong TNI Capai Visi Misi “PRIMA”
Perempuan dan Generasi Muda Pelaku UMKM Didorong Tingkatkan Keterampilan Digital
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap