visitaaponce.com

Tidak Salah, Salah Masih Yang Terbaik

Tidak Salah, Salah Masih Yang Terbaik
Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola(MI/Ebet)

MUSIM ini merupakan musim terakhir Mohamed Salah di Liverpool. Kalau saja 'si Merah' greedy, inilah kesempatan untuk mendapatkan uang sebesar-besarnya dari Salah. Al-Ittihad berani membayar 150 juta pound sterling untuk membawa pemain asal Mesir itu bermain di Liga Pro Arab Saudi.

Namun, pelatih Juergen Klopp mengatakan tidak. Ia memilih mempertahankan Salah yang sudah memasuki usia 31 tahun meski amat mungkin musim depan Liverpool tidak mendapatkan apa-apa. Pemain itu akan menjadi orang yang bebas menentukan masa depannya.

Klopp menganggap keberadaan Salah di Anfield melebihi harga 150 juta pound sterling. Konsistensi Salah dalam hal mencetak gol, pengaruh kepada tim, kebugarannya, dan sikap untuk selalu ingin memberikan yang terbaik bagi klub sangatlah fenomenal.

Produktivitas Salah stabil dalam mencetak gol sejak bergabung di Liverpool. Saat pertama bergabung pada 2017/18 ia mampu mencetak 32 gol dari 36 penampilan di Liga Primer (88% tingkat kesuksesan), pada musim sekarang ini produktivitasnya masih bertahan di angka 83%.

Tidak usah heran sudah hampir 200 gol yang ia sumbangkan dari 321 kali penampilannya untuk 'si Merah'. Di Anfield, dari 117 kali bermain, Salah sudah mencetak gol dan memberikan assist sebanyak 119 kali.

Di kompetisi Eropa, pemain asal Mesir itu sudah menyumbangkan 43 gol bagi Liverpool. Keberhasilan itu menempatkan dirinya sebagai pemain Liga Inggris paling produktif di Liga Eropa, melampaui rekor bintang Arsenal asal Prancis, Thierry Henry.

 

Disegani Pep Guardola

Konsistensi permainan itulah yang membuat Salah disegani tim lawan. Pelatih Manchester City Josep Guardiola merupakan salah satu yang melihat Salah sebagai momok yang menakutkan.

Hanya Salah yang mampu 11 kali menjebol gawang the Citizens dalam 18 kali pertemuan. Sekarang ini Salah merupakan pesaing terdekat mesin gol Manchester City, Erling Haaland.

Pertemuan di antara mereka pada Sabtu pekan lalu menjadi bukti betapa menakutkannya Salah. Dengan jeli penyerang sayap bernomor punggung 11 itu melihat bek kiri Trent Alexander-Arnold, yang datang dari belakang, lepas dari pengawasan pemain belakang tuan rumah.

Dengan satu sentuhan, Salah melepas bola terukur ke kaki Alexander-Arnold. Hanya sekali juga bek kiri agresif Liverpool itu menyentuh bola sebelum melepas tendangan keras menyusur tanah dan bersarang di pojok kanan gawang Ederson.

Gol di babak kedua itu membuyarkan keunggulan Manchester City yang mampu mencuri gol melalui kaki Haaland. Kesalahan kiper Alisson Becker dalam melakukan tendangan dimanfaatkan dengan cepat oleh bek kiri the Citizens Nathan Ake untuk melepaskan umpan terobosan kepada Haaland yang bergerak cepat menusuk kotak penalti Liverpool.

Meski hanya mampu bermain imbang 1-1, Klopp tidak terkira gembiranya melihat hasil pertandingan. Keberhasilan mencuri satu poin di Stadion Etihad menjadi modal bagi Liverpool untuk menatap gelar juara di musim ini.

 

Faktor kiper 

Salah satu persoalan yang perlu menjadi perhatian utama Klopp ialah penjaga gawang. Tanpa ada kiper yang benar-benar bisa diandalkan dan mampu menjadi pilar yang tangguh di belakang, semua usaha keras tim bisa berantakan.

Allison Becker memang merupakan kiper terbaik Brasil sekarang ini. Namun, sering kali ia membuat kesalahan yang tidak perlu, yang akhirnya membahayakan gawangnya.

Gol yang bersarang di gawangnya di Stadion Etihad berawal dari kesalahan Becker sendiri. Ia tidak cermat ketika melepaskan umpan tendangan jarak jauh saat hendak melakukan serangan balik. Alih-alih bola tendangannya ke arah Salah, karena terpeleset jatuh, bola jatuh di daerah Liverpool sendiri dan dikuasai pemain Manchester City, Ake.

Becker hanya bisa memukul-mukul rumput untuk melampiaskan kekesalannya akibat kesembronoannya gawangnya sendiri bobol. Tidak sampai 1 menit, kesalahannya dihukum oleh Haaland yang memang haus gol.

Setidaknya tiga kali sepanjang pertandingan Becker membuat kesalahan yang membahayakan timnya. Bahkan, menjelang akhir pertandingan ia membuat blunder yang nyaris fatal. Kiper asal Brasil itu pun sampai berpura-pura tertarik otot paha belakangnya karena tendangannya bukan menghalau bola jauh-jauh, tetapi memberi 'umpan' kepada penyerang lawan.

Beruntung Klopp masih membela Becker dan menganggap kesalahan yang dilakukan kipernya bukan kesalahan teknis. Klopp memang tidak punya pilihan lain karena kiper penggantinya seperti Adrian masih belum setara Becker.

Sejauh ini klub yang bisa tampil meyakinkan karena ditopang oleh kiper yang sangat diandalkan ialah Aston Villa. Mereka bisa menembus empat besar di musim yang sedang berjalan ini karena faktor kiper Emiliano Martinez.

Martinez sebelumnya menjadi penentu kesuksesan Argentina merebut gelar juara dunia yang ketiga di Qatar. Ketangguhannya di bawah mistar menggagalkan upaya Prancis untuk bisa mempertahankan gelar.

Manchester United tertatih-tatih untuk membangun kembali kebesarannya karena gagal menemukan kiper sekelas Peter Schmeichel yang solid di bawah mistar. Kiper asal Kamerun Andre Onana sekarang ini belum bisa diandalkan sebagai pilar kukuh di bawah mistar.

'Setan Merah' terancam tersingkir di babak awal Liga Champions setelah hanya mampu bermain imbang 3-3 melawan Galatasaray, padahal sempat unggul dua gol. Tim asuhan Erik ten Hag tidak hanya berada di nomor buncit klasemen sementara dengan empat poin dari lima pertandingan, tetapi kebobolan sampai 14 kali.

Sepertinya Bruno Fernandes dan kawan-kawan tidak pernah mau belajar dari kesalahan. Keunggulan yang sudah dikantongi sirna karena kesalahan yang tidak perlu dan terutama disebabkan oleh kesalahan fatal kiper Onana.

Sebelum dipaksa kecolongan tiga gol oleh Galatasaray, 'Setan Merah' sempat menelan pil pahit kalah 3-4 dari Copenhagen FC juga setelah unggul dua gol. Kesalahan demi kesalahan yang dilakukan membuat lawan mampu membuat dua gol penentu kemenangan dalam waktu 5 menit.

Sebagai orang yang pernah membesarkan Onana, Ten Hag tidak pernah mau menyalahkan kipernya. Sabtu malam atau Minggu dini hari nanti Onana dituntut untuk bisa membayar kesalahannya. Kunjungan 'Setan Merah' ke St James Park menjadi ujian bagi klub asal Manchester itu untuk tidak hanya bisa menang melawan kesebelasan papan bawah. Newcastle telah menjelma sebagai klub yang mampu menaklukkan klub besar seperti Arsenal dan Chelsea. Manchester United sendiri disingkirkan Newcastle dari ajang Piala Carabao 3-0 pada 2 November lalu.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat