visitaaponce.com

Simak, Ini Kiat Mendeteksi Potensi Kebakaran pada Kendaraan

Simak, Ini Kiat Mendeteksi Potensi Kebakaran pada Kendaraan
Ilustrasi kebakaran pad akendaraan(Antara/M. Risyal Hidayat)

KASUS kebakaran kerap terjadi pada kendaraan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Tentu hal ini tidak diharapkan oleh semua pemilik kendaraan.

Oleh karena itu sebaiknya kenali konstruksi kendaraan untuk mencari adanya potensi kebakaran yang dapat terjadi.

Di luar korsleting listrik setiap kendaraan memiliki potensi kebakaran.

Dalam hal ini ada dua faktor terkait yang menjadi penyebab timbulnya kebakaran, yaitu tetesan bahan bakar dan api atau sumber panas. Dua faktor inilah yang harus Anda perhatikan pada kendaraan terkait dengan lokasinya.

Yang perlu sangat diwaspadai adalah jika jalur dan komponen yang terkait bahan bakar lokasinya tepat berada di atas sumber panas (exhaust manifold dan pipa-pipa knalpot) atau di atas komponen pengapian (coil, kabel busi, alternator, dan motor starter).

Baca juga : Mengulik Prinsip Kerja AC Dual Zone

Di bagian mesin terdapat berbagai komponen yang terkait dengan pasokan bahan bakar. Mulai dari selang/pipa saluran bahan bakar, fuel rail, injector nozzle, fuel pressure regulator, fuel pump dan lain sebagainya.

Perhatikan posisi komponen-komponen tersebut apakah di bagian bawahnya terdapat sumber-sumber panas atau api seperti yang sudah disebutkan di atas.

Jika ada, misalnya posisi fuel pressure regulator persis di atas coil atau kabel busi, maka harus rutin diperhatikan jika ada tanda-tanda kebocoran bahan bakar yang ditandai dengan aroma, atau jejak rembesan di bodi komponen tersebut.

Jika ada, maka segera perbaiki atau ganti dengan yang baru sebelum kebocoran semakin parah.

Jika tetesan bahan bakar sampai mengenai koil maka sangat besar kemungkinan terjadinya kebakaran. Terlebih jika kondisi coil atau kabel busi sudah tidak baik alias bocor plus kondisi di bawah kap mesin yang sangat panas.

Yang paling berbahaya lagi jika kebocoran bahan bakar persis di atas alternator. Pasalnya di dalam komponen yang berfungsi sebagai pengisi listrik pada aki ini konstruksinya lebih terbuka dibandingkan motor starter.

Di bagian dalamnya terdapat sikat-sikat karbon yang kerap menimbulkan percikan-percikan bunga api saat komponen ini beroperasi. Jika terkena sedikit saja cairan bahan bakar maka api akan segera terbentuk.

Baca juga : Servis Mobil hanya Satu Jam, Mau? Express Maintenance Jawabannya

Selain faktor-faktor di atas, perlu juga diwaspadai komponen peredam panas kendaraan. Pasalnya ada beberapa produsen kendaraan (umumnya produk mobil lawas) yang menggunakan lembaran peredam panas yang terbuat dari material yang mudah terbakar.

Periksa apakah kancing, pengait, atau pengikatnya masih sempurna menahan peredam tersebut terutama yang berdekatan dengan sumber-sumber panas seperti exhaust dan pipa-pipa saluran knalpot.

Jika ada yang terlepas segera perbaiki agar tidak menyentuh sumber-sumber panas tadi. Bila perlu diganti dengan bahan yang tidak mudah terbakar.

Selain untuk roda empat, kiat diatas bisa juga diterapkan pada kendaraan roda dua. Metodenya pun tidak jauh berbeda, yaitu mengamati posisi di mana jalur bahan bakar yang di bagian bawahnya terdapat sumber-sumber panas atau api.

Mungkin hal ini terdengar agak berlebihan, namun mencegah akan lebih baik sebelum musibah itu terjadi. (OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat