visitaaponce.com

Menguji Kemampuan BYD Atto 3 di Tanjakan Punclut Bandung

MENGAWALI kiprahnya di Indonesia, PT BYD Motor Indonesia (BYD-MI) memperkenalkan tiga model mobil pada pertengahan Januari 2024 lalu. Model pertama adalah BYD Dolphin, model kedua BYD Atto 3, dan model ketiga adalah BYD Seal. BYD (Build Your Dreams) sendiri adalah merek pabtikan mobil asal Tiongkok yang akan meramaikan pasar otomotif Indonesia di segmen kendaraan listrik.

Di penghujung Januari 2024 ini, PT BYD-MI mengundang sejumlah jurnalis untuk merasakan langsung model kedua, BYD Atto 3 dalam sebuah acara test drive dengan dua rute, yaitu Jakarta-Bandung dan Bandung-Jakarta. Media Indonesia memilih rute Bandung-Jakarta pada 30-31 Januari 2024.

BYD Atto 3 ditawarkan dalam dua varian, yakni BYD Atto 3 Advanced dengan jangkauan maksimum 410 km, dan BYD Atto 3 Superior yang menawarkan jangkauan hingga 480 km berdasarkan pengujian NEDC (New European Driving Cycle). Sesi test drive kali ini seluruhnya menggunakan varian Suoerior.

Baca juga : BYD Motor Indonesia Gelar Media Test Drive Smart SUV Atto 3

Setelah mendapatkan pemaparan teknis di diler BYD Arista Soekarno-Hatta Bandung, rombongan yang terdiri dari 30 jurnalis dan 9 unit BYD Atto 3 bergerak menuju destinasi pertama yaitu Kafe Sudut pandang Bandung yang berada di kawasan dataran tinggi Lembang, Bandung Barat.

Kabin BYD Atto 3 terasa cukup senyap diajak menembus belantara kemacetan dan kepadatan jalan Kota Bandung, Tidak sulit mengemudikan di jalan-jalan sempit, karena selain ruang pandang yang luas, Atto 3 juga dilengkapi fitur kamera 360° yang dapat dilihat melalui layar sentuh besar berukuran 15,6 inci yang formatnya dapat dibuat melebar atau meninggi dengan cara memutar layar melalui tombol di roda kemudi.

Memasuki kawasan Lembang, kami menghadapi berbagai macam kondisi permukaan jalan. Dari aspal mulus, lantai semen berlapis aspal yang mengelupas hingga jalan berbatu dan berpasir yang dihiasi dengan tanjakan dan turunan dari yang landai hingga lumayan curam, terutama di daerah Punclut.

Baca juga : Jangan Panik jika Mobil Listrik Lemot atau Mati Total

Di medan seperti itu, tenaga Atto 3 terasa lamban berakselerasi. Pasalnya saat itu kami menggunakan mode berkendara Normal karena di dalam kota mode berkendara ini sudah cukup. Melalui tombol toggle di konsol tengah, mode pengendaraan kami ubah ke mode Sport. 'Taring' Atto 3 otomatis muncul yang ditandai karakternya yang menjadi agresif. Bahkan saat diajak stop 'n go di sebuah tanjakan di Punclut, roda depan sempat beberapa kali spin. 

Menurut lembar spesifikasi, BYD Atto 3 Superior dilengkapi baterai 60,48 kWh. Motor listriknya mampu menghasilkan output hingga 150 kW atau setara 204 hp dengan torsi 310 Nm. BYD Atto 3 diklaim mampu berakselerasi dari 0 ke 100 km/jam dalam hitungan 7,3 detik. Lebih dari cukup untuk penggunaan sehari-hari. 

Dengan suspensi berkarakter sporty, BYD Atto 3 masih terasa cukup nyaman untuk penumpang dan pengemudi di depan untuk ukuran sebuah SUV, sementara penumpang belakang sedikit terkorbankan. Sandaran bangku belakang juga terasa terlalu tegak. Namun secara keseluruhan, kabin Atto 3 sangat menyenangkan dan cukup membuat betah berlama-lama di dalamnya.   

Baca juga : Mengantisipasi Bahaya Laten Kebakaran pada Kendaraan Listrik

Di sela-sela acara test drive BYD Atto 3, Head of Marketing Communication BYD-MI Luther Panjaitan menyampaikan, meskipun merupakan salah satu pemain kendaraan listrik terbesar global, BYD sadar bahwa di Indonesia merupakan merek otomotif baru.

Ini menjadi tugas yang sangat menantang. Pertama adalah memperkenalkan BYD kepada masyarakat Indonesia. Sementara di sisi lain, harus memperkenalkan produk. "Acara ini merupakan rangkaian kegiatan BYD untuk mengenalkan produk kami, ke masyarakat Indonesia," imbuh Luther di Restoran Kalpatree, Bandung, Selasa (30/1) malam.

Menurut Luther, BYD sendiri memiliki keunggulan pada pengembangan baterai. Bisa dibilang, BYD merupakan satu-satunya produsen kendaraan listrik yang juga berkecimpung dalam pengembangan dan teknologi baterai serta memproduksinya secara inhouse.

Sejatinya, produk BYD sudah eksis sejak April 2019 silam melalui armada Taksi Blue Bird dan terbukti memiliki daya tahan baterai yang sangat kuat. "Hingga saat ini, belum ada masalah dan keluhan (dari pihak Blue Bird) terkait baterai. Bahkan setelah pemakaian 600.000 km, kondisi (kesehatan) baterai masih 80%," ungkap Luther.

Dari Bandung, rombongan bergerak ke Jakarta pada keesokan harinya, Rabu (32/1). Sayangnya rombongan harus beriringan di belakang mobil patwal sehingga kami tidak bisa mengeksplorasi penuh kemampuan kendaraan saat melaju di aspal jalan bebas hambatan.

Dari Bandung kondisi baterai ada di 95%.Tiba di Jakarta setelah menempuh sekitar 150 km, sisa daya baterai masih ada di 60% atau hanya berkurang 35%. Cukup hemat dengan menggunakan mode pengendaraan normal sepanjang perjalanan. (S-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat