visitaaponce.com

BYD Seal Berikan Sensasi Jiwa Terasa Lepas dari Raga

SETELAH menggelar dua acara Media Test Drive untuk model BYD Dolphin dan BYD Atto 3 beberapa waktu lalu, produsen mobil listrik asal Tiongkok Build Your Breams (BYD) melalui PT BYD Motor Indonesia (BYD-MI) kembali mengajak sejumlah jurnalis menuju Sirkuit Sentul, Bogor untuk mencoba model ketiga dari rangkaian model mobil listrik yang akan dijual di Indonesia, yaitu BYD Seal. Kegiatan yang mengusung tema 'Elevate Acceleration' ini digelar pada Senin (5/2).

Sirkuit Sentul dipilih karena hanya di lintasan balap inilah yang dianggap sangat cocok untuk bisa mengeksplorasi seluruh aspek dari sedan listrik performa tinggi dari BYD ini. BYD Seal All Wheel Drive (AWD) dilengkapi motor listrik di sumbu roda depan dan belakangnya.

Motor listrik bagian depan memiliki output 160 kW (setara 217,5 hp) besaran torsi 310 Nm. Sementara motor listrik di bagian belakang memiliki output 230 kW (312,7 hp) dengan torsi 360 Nm. Pada kondisi tertentu output powernya bisa menyentuh 390 kW (530,2 hp) dengan torsi maksimal 670 Nm.

Baca juga : Menguji Kemampuan BYD Atto 3 di Tanjakan Punclut Bandung

Dengan racikan seperti itu, BYD Seal AWD  memiliki performa setara supercar. Untuk berakselerasi dari 0 ke 100 km/jam, sedan berbobot kotor 2,6 ton ini hanya butuh tempo 3,8 detik!!!

Yang tak kalah menariknya, BYD Seal AWD yang dilengkapi BYD Blade battery berkapasitas 82,56 kWh ini bisa menempuh jarak hingga 580 km untuk sekali pengisian.

Sosok BYD Seal AWD ini sepintas meyerupai Porsche Taycan, terutama pada bagian depan. Bentuk atap melandai di bagian belakangnya juga memperkuat kesan sporty. Yap ... sporty tanpa ada embel-embel lain. Hal ini justru disukai bagi penyuka tampilan yang tidak terlalu mencolok.

Baca juga : Mini Test Drive Bersama Mobil Listrik Wuling BinguoEV

Perangkat rem cakramnya yang seolah malu-malu bersembunyi di balik celah lubang motif peleknya juga tidak masuk kategori Big Brake Kit yang biasanya ditonjolkan pada kendaraan berperforma tinggi. Terlebih untuk kemampuan akselerasinya yang ada di partai kurang dari 5 detik. Benar-benar 'serigala berbulu domba'.

Sesi pertama adalah menguji akselerasi dan Media Indonesia (MI) termasuk para jurnalis lainnya mendapat kesempatan menjadi penumpang di bangku belakang BYD Seal. Saat tanda start (lampu hijau) menyala, sang instruktur yang saat itu memegang kendali di belakang kemudi langsung tancap gas yang spontan membenamkan lebih dalam punggung ke sandaran jok.

Pada saat yang sama, tubuh kami menerima G-Force yang sangat kuat seiring dengan derasnya aliran adrenalin di dalam darah. Pandangan spontan terasa kabur dan tubuh terasa tak berdaya akibat jiwa yang terasa hampir terlepas dari raga. Bahkan beberapa rekan jurnalis menggambarkannya sebagai 'jambakan setan'.

Baca juga : BYD Motor Indonesia Gelar Media Test Drive Smart SUV Atto 3

Untuk menghibur diri, kami mencari alasan bahwa hal itu adalah risiko menjadi penumpang. Ceritanya tentu akan berbeda kalau mengemudikan sendiri karena diri kita akan lebih siap terhadap gerakan kendaraan. Pada kenyataannya ... tidak seperti itu.

Usai mengencangkan tali helm, mengatur posisi duduk, mengatur posisi roda kemudi, dan merebahkan sandaran punggung agar lebih rileks, MI sengaja membenamkan punggung kuat-kuat bersiap menunggu aba-aba start dan menyiapkan mental untuk kembali menghadapi gempuran G-force dan aliran adrenalin. "Pasti tidak akan separah tadi," ungkap suara bathin.

Harapan tinggal harapan. Begitu pedal gas dibenamkan ke lantai, tubuh ini kembali dilanda serangan G-force yang rasanya tetap sama. Jantung terasa hampir terlepas akibat 'jambakan setan;. Postitifnya, MI berhasil membuktikan kemampuan akselerasi dahsyatnya yang memang tidak bohong. Dari posisi diam hingga bisa melaju menyentuh 100 km/jam, benar-benar hanya butuh 3,8 detik!!! 

Baca juga : Jangan Panik jika Mobil Listrik Lemot atau Mati Total

Sesi berikutnya adalah membawa BYD Seal menyusuri lantai sirkuit untuk merasakan langsung dinamika kendaraan. Atas nama keselamatan dan keamanan, instruktur pendamping tidak mengijinkan kami mengembangkan kecepatan hingga limit mengingat performa kendaraan ini sudah setara supercar. Kami pun memaklumi, meskipun kaki terasa gatal dan terkadang 'khilaf' mengabaikan peringatan dari instruktur.
 
Melakukan zig-zag 'menjahit' celah-celah deretan konus yang telah disiapkan tidak membuat bodi kendaraan limbung. Kuncinya juga ada pada racikan suspensi berkarakter sporty.

Melibas berbagai tikungan di sirkuit sepanjang 4,12 km terasa menyenangkan dengan karakter pengendaliannya yang terasa presisi. Suara decit ban yang kerap terjadi saat menikung tajam pada kecepatan tinggi nyaris tak terjadi.

Singkat kata, kemana pun roda kemudi diputar, ke situ pula mobil bergerak. Buas di performa, namun jinak di sisi pengendalian. (S-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat