Deradikalisasi Teroris Lone Wolf lebih Mudah
![Deradikalisasi Teroris Lone Wolf lebih Mudah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/07/afa87299fa14a41197344c9558d6e126.jpg)
EDUKASI yang masif di dalam keluarga, khususnya terkait pendidikan karakter hingga pendidikan keagamaan, dapat menekan fenomena lone wolf atau model teroris yang bergerak sendiri. Bila sudah terlanjur bermanifestasi, deradikalisasi terhadap model teroris seperti mereka lebih mudah ketimbang anggota jaringan.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Riset kajian Terorisme Benny Mamoto dalam bincang daring kajian terorisme yang diselenggarakan Universitas Indonesia, Kamis, (9/7).
"Edukasi di tingkat keluarga itu menjadi sangat penting, perlu saya sampaikan bahwa pendidikan dalam keluarga baik pendidikan karakter, pendidikan tentang religi, kemudian integritas, itu menjadi sangat penting," ucap Benny.
Menurutnya, keluarga merupakan lingkungan paling awal yang dapat memberikan edukasi. Jika pendidikan di dalam keluarga sudah kuat, kemungkinan seseorang terkena paham radikal akan lebih kecil.
"Karena jika itu sudah dibangun dengan kuat di dalam keluarga, ketika dia keluar dari lingkungan keluarga, dia sudah akan bisa memilih memilah dan menyeleksi mana yang baik dan buruk," jelasnya.
Benny menyebutkan selain edukasi di dalam keluarga, edukasi di lingkungan sekolah dan lingkungan sipil juga tak kalah penting dalam menekan fenomena lone wolf.
"Kita yakin ketika edukasi itu dapat dilakukan dengan masif, akan lebih mudah aparat untuk bertindak atau mendeteksi atau mengidentifikasi tanda-tanda seseorang teradikalisasi. Karena orang yang bisa mengidentifikasi awal tanda-tanda seseorang teradikalisasi adalah keluarga sendiri," tuturnya.
Pengajar Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (UI) Puspitasari menyebutkan kehadiran lone wolf dalam lingkungan masyarakat sejatinya dapat dideteksi. Terutama pada mereka yang selalu memiliki kecenderungan mengungkapkan atau mengekspresikan cara berpikir mereka, mengekspresikan gagasan mereka baik secara langsung, ataupun tidak langsung,
"Dari sisi tidak langsung itu kelihatan dari seperti apa afiliasi mereka kepada orang-orang tertentu atau pada buzzer tertentu, atau pada influencer tertentu. Kecenderungan kita berafiliasi kepada influencer tertentu atau opinion leader tertentu itu sebetulnya merupakan indikasi memiliki kecenderungan teradikalisasi," terang Puspitasari
Terlebih, jika seseorang terafiliasi pada influencer yang memiliki suara paling lantang terkait radikal.
Di sisi lain, Benny menyebutkan meskipun sesorang sudah terpengaruh paham radikal lone wolf, tidak menutup kemungkinan seseorang tersebut dapat dilakukan deradikalisasi. "Sebetulnya kalau belajar dari pengalaman untuk deradikalisasi lone wolf tentunya akan lebih mudah," jelasnya.
Menurutnya deradikalisasi pada lone wolf lebih mudah jika dibandingkan dengan seseorang yang sudah menjadi anggota jaringan puluhan tahun yang sudah amat militan.
"Lone wolf ini rata-rata belum sampai seperti seseorang yang menjadi anggota jaringan teroris puluhan tahun, sehingga ketika kita sudah menemukan akar masalah, kemudian sudah bisa dibangung kembali rasa kepercayaan, kemudian ada rasa percaya diri, ada rasa percaya kepada aparat. Itu proses deradikalisasi akan bisa berjalan dengan mudah," tandas Benny. (P-2)
Terkini Lainnya
BNPT Gencarkan Pencegahan Paparan Radikalisme dan Terorisme selama Ramadan
Upaya BNPT dalam Pengembangan KTN untuk Kesejahteraan Diapresiasi
BNPT: Harus Ada Penyesuaian Kelembagaan untuk Perkuat Pencegahan dan Deradikalisasi
Mentan Amran Berkomitmen Bantu Negara Tekan Berkembangnya Pemahaman Terorisme
Seminar Kebangsaan di Cilacap, BNPT Ajak Eks Napiter Tinggalkan Ideologi Terorisme
Kepala BNPT Sebut Covid-19 Lahirkan Lone Wolf
Diduga Ada Orang Lain Terlibat dalam Percobaan Pembunuhan Terhadap Perdana Menteri Slovakia
Melawan Ekstremisme dan Sumpah Pemuda 4.0
Pengamat : Istilah Lone Wolf jangan Disematkan pada Pelaku Teror
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap