visitaaponce.com

12 Tempat Latih Teroris Teridentifikasi

12 Tempat Latih Teroris Teridentifikasi
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono (tengah) memberikan keterangan pers mengenai anggaran jaringan teroris Jamaah Islamiyah.(MI/ANDRI WIDIYANTO)

DETASEMEN Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri membongkar lokasi pelatihan teroris muda Jamaah Islamiyah (JI) di Jawa Tengah. Kelompok itu mendirikan belasan lokasi pelatihan.

“Saya tidak bisa menyebutkan lokasinya di mana, tetapi ada 12 lokasi di Jawa Tengah. Kemarin salah satunya ada di Ungaran, sudah kita tengok ke sana,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, kemarin.

Argo menyebut pelatihan dilakukan di sebuah vila. Peserta diajarkan sejumlah hal, seperti bela diri hingga merakit bom.

Argo mengatakan keterampilan itu dilatih teroris Joko Priyono alias Karso sebelum Joko tertangkap pada 2019. Dia berstatus narapidana dengan masa hukuman 3 tahun 8 bulan penjara. Joko ditunjuk sebagai pelatih oleh amir atau pemimpin JI, Para Wijayanto.

Argo menuturkan rekrutmen murid dan pelatih tidak asal-asalan. Mereka akan mengambil 10 besar orang yang memenuhi kriteria, seperti mental kuat, postur tubuh bagus, dan kecocokan ideologi.

Menurut Argo, sudah ada tujuh angkatan dengan total 96 anggota muda yang dilatih di sejumlah pusat pelatihan di beberapa wilayah di Jawa Tengah.

Anak muda yang dapat direkrut dan dilatih kemudian dikirim ke Suriah mulai periode 2013 sampai 2018 dengan dana yang sudah disiapkan. Sebanyak 66 orang telah diberangkatkan ke Suriah.

“Kemudian, anggota yang berangkat ke Suriah itu ada yang tewas dan dimakamkan di sana,” pungkas Argo.

JI membutuhkan sekitar Rp300 juta untuk keberangkatan 10-12 orang ke Suriah. Salah satu pendanaan yang didapat jaringan JI berasal dari infak, di antaranya dengan menyebar kotak amal ke masyarakat umum.

Hal itu diungkapkan narapidana teroris Joko Priyono alias Karso saat dimintai keterangannya oleh penyidik.

“Yang kedua pendanaan ada dari anggotanya. Anggotanya yang aktif sekitar 6.000 orang,” tutur Argo.


Kotak amal

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri membongkar sasana atau pusat latihan jaringan teroris JI di sejumlah lokasi di Jawa Tengah. Salah satu lokasi yang dibongkar terletak di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah.

Polri juga sempat mengungkap ada 20.068 kotak amal milik yayasan yang diduga diperuntukkan mendanai kegiatan terorisme JI.

Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris mengatakan penyalahgunaan kotak amal dari kedermawanan warga negara Indonesia merupakan contoh bagaimana terorisme menghalalkan segala cara untuk menghimpun dana. Mereka bahkan memanfaatkan istilah-istilah yang dianggap suci.

Ia pun mengimbau agar tidak mudah terbujuk rayu oleh kotak amal dengan simbol-simbol agama. “Kalau mau menyumbang, langsung saja ke keluarga dan fakir miskin, langsung tepat sasaran,” ucap Irfan dalam diskusi daring, kemarin. (Ant/Medcom.id/P-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat