Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila secara Virtual
![Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila secara Virtual](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/06/4ba43e4d4f7dc3130a2a5d9268df1e97.jpg)
PRESIDEN Joko Widodo memimpin upacara Hari Lahir Pancasila yang digelar secara virtual, Selasa (1/6) pagi. Jokowi, yang mengenakan baju adat dari Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, bertindak sebagai inspektur upacara di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Adapun upacara dipusatkan di halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta.
Di halaman Gedung Pancasila, sejumlah tentara, kepolisian, tenaga kesehatan, dan pelajar mengikuti upacara dengan protokol kesehatan.
Baca juga: PSP UP: Sosialisasi Pancasila Butuh Kolaborasi Semua Generasi
Upacara Hari Lahir Pancasila itu diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengheningkan cipta mengenang jasa para pahlawan.
Ketua MPR Bambang Soesatyo, di tempat berbeda, kemudian bertugas membacakan Pancasila. Disusul Ketua DPR Puan Maharani membacakan teks Pembukaan UUD 1945.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin serta jajaran menteri dan pimpinan lembaga turut hadir secara virtual di tempat masing-masing.
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri juga hadir secara virtual.
Presiden Jokowi, dalam amanatnya, mengajak semua pihak mengokohkan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila perlu terus dibumikan sebagai ideologi bangsa.
"Peringatan Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni harus benar-benar kita manfaatkan untuk mengkokohkan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat, dalam berbangsa dan dalam bernegara," ucap Presiden.
Presiden menuturkan walaupun Pancasila telah menyatu dalam kehidupan sepanjang republik ini berdiri, tantangan yang dihadapi tidaklah ringan.
Menurutnya, globalisasi dan interaksi antarbelahan dunia tidak serta merta meningkatkan kesamaan pandangan dan kebersamaan. Terlebih, dengan kemajuan teknologi yang mempercepat interaksi.
"Yang harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi, termasuk rivalitas antarpandangan, rivalitas antarnilai-nilai dan rivalitas antarideologi. Ideologi transnasional cenderung semakin meningkat memasuki berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai cara dan berbagai strategi," tegasnya. (OL-1)
Terkini Lainnya
Penanggulangan Kemiskinan Lewat Bansos tidak Patut Dibanggakan
Jajaran Kemenkumham Diminta Hindari Judi Online
PKS Dituntut Buktikan Presiden Jokowi Tawarkan Kaesang ke Banyak Parpol Jelang Pilkada Jakarta
PAN Bantah Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Banyak Partai
Viral Ambulans Disuruh Mengalah pada Rombongan Jokowi, Istana Minta Maaf
Nikmati Akhir Pekan, Presiden Jokowi Ajak Jan Ethes dan La Lembah ke Solo Safari
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap