Mahfud Menhan dan Panglima TNI Kooperatif Usut Dugaan Korupsi Satelit Kemenhan
MENKO Polhukam Mahfud MD menyebut Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa kooperatif mengusut proyek satelit Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Mereka siap membantu pemerintah dan transparan.
“Pak Menko (Mahfud) minta apa kita fasilitasi. Selesaikan secara hukum dan buka semua,” kata Mahfud menirukan ucapan Prabowo dan Andika dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Blak-blakan Mahfud MD Bongkar Mafia di Kemhan,’ Minggu (16/1).
Mahfud mengatakan Prabowo mendukung penyelesaian melalui jalur hukum. Supaya Prabowo tidak merasa melanggar hukum dan menjadi batu sandungan usai dirinya tak lagi menjabat sebagai Menhan.
Senada, Andika ingin menghapus stigma tidak ada yang bisa merecoki TNI bila tersandung kasus. TNI harus terbuka dan bersih dari masalah.
“Kita malu dong kalau ada hal begitu, masa TNI selalu dianggap kebal hukum?” papar Mahfud menirukan ucapan Andika.
Mahfud mengaku senang Prabowo dan Andika kooperatif dan responsif. Dia berharap polemik proyek satelit Kemenhan segera rampung.
“Ini memberi harapan pada kita mudah-mudahan bisa dimanfaatkan kejaksaan dan menjadi langkah-langkah yang sama di masa mendatang,” ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
Pemerintah mulai mengusut dugaan penyalahgunaan sejumlah kontrak satelit untuk slot orbit 123 Bujur Timur di Kemenhan. Mahfud menyebut pelanggaran yang terjadi dalam kurun 2015-2016 itu mengakibatkan kerugian negara hingga ratusan miliaran rupiah.
"Kontrak-kontrak itu dilakukan untuk membuat Satkomhan atau satelit komunikasi pertahanan dengan nilai sangat besar padahal anggarannya belum ada. Berdasarkan kontrak itu, kontrak yang tanpa anggaran negara itu, jelas melanggar prosedur," ujar Mahfud dalam konferensi pers, Kamis, (13/1)
Mahfud menyampaikan Kemenhan melakukan kontrak dengan Avanti untuk penyewaan satelit Artemis pada 2015, padahal anggarannya belum tersedia. Selain Avanti, kontrak proyek Satkomhan dilakukan dengan beberapa perusahaan, yakni Navayo, Airbus, Detente, Hogan Lovells, dan Telesat. (OL-8)
Terkini Lainnya
Rapat Bahas Anggaran Alutsista di Komisi I DPR Digelar Tertutup
Temui Raja Yordania, Prabowo Bahas Krisis Kemanusiaan di Gaza
Kekuatan Udara Elemen Vital Strategi Pertahanan Nasional
Rapat di Komisi I, Wamenhan Keceplosan Sebut Periode Selanjutnya sebagai Pemerintahan Jokowi-Gibran
2 Pendekatan untuk Penanganan Konflik Papua
Mahfud: Presiden Perintahkan Selamatkan Slot Orbit Satelit Sejak 2017
Prabowo Jalani Operasi Kaki Kiri di RSPPN Bintaro Jakarta
Tim Siber TNI Bergerak Selidik Peretas Data BAIS
Tim Siber TNI masih Dalami Dugaan Peretasan Data BAIS
Tawuran Antarwarga kembali Pecah di Jalan Basuki Rachmat Jaktim
Ada Mobil Berpelat Dinas TNI di Lokasi Pembuatan Uang Palsu Rp 22 Miliar
Anggota TNI yang Tertangkap Basah Main Judol Terancam Sanksi Pecat
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap