visitaaponce.com

La Nyalla Big Data Luhut Bohong

La Nyalla: Big Data Luhut Bohong
Luhut Pandjaitan(Antara)

MENTERI Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi Luhut disebut berbohong terkait big data 110 juta pengguna media sosial (medsos) mendukung penundaan Pemilu 2024. 

Pengguna medsos yang membahas penundaan Pemilu 2024 jauh lebih kecil dibandingkan klaim pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

"Ya sudah saya katakan bohong," kata Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (14/4).

Pernyataan bohong tersebut berdasarkan data Evello, sebuah lembaga analitik data yang sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sejak 2014. 

Berdasarkan data yang dianalisis Evello, jumlah pengguna media sosial membahas penundaan Pemilu 2024 hanya 693.289 akun.

"Jadi jumlah 110 juta (akun pengguna medsos) juga berlebihan ya, 1 juta juga gak sampai," kata Founder Evello, Dudy Rudianto.

Dia menyampaikan pihaknya langsung melakukan pemantauan saat Luhut mengklaim memiliki big data 110 juta pengguna medsos. Pemantauan bahkan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun ke belakang. 

Dari hasil analisis yang dilakukan, dia mengakui jika terdapat percakapan besar membicarakan pemilu. Kemudian, mulai melakukan penjajakan dan penghitungan terhadap akun yang menyinggung penundaan pesta demokrasi. 

"Jadi dengan kata lain ditarik ke belekang satu tahun pun yang membicarakan pemilu atau penundaan pemilu paking besar seperti itu (693.289 akun)," tandasnya. (OL-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat