Kisruh Internal Jadi Alasan Partai Berkarya Belum Daftar ke KPU
PARTAI Berkarya hingga saat ini (9/8) belum mendaftarkan diri sebagai calon peserta Pemilu 2024. Menurut Sekretaris Jendral Partai Berkarya, Andi Picunang, adanya masalah internal membuat Partai Berkarya sulit untuk daftar.
Apalagi, gelaran Munaslub yang digelar pada Mei 2022 kisruh lantaran adanya penggiringan perubahan AD/ART yang mengarah pada manajemen otoriterisme dan feodalisme. Sehingga dinilai menyumbat proses demokrasi dalam penyampaian ide dan gagasan.
Dalam SK Kemenkumham tentang perubahan AD/ART dan pengurus pusat telah diterbitkan per 1 Agustus 2022 yang lalu berdasarkan kesepakatan islah kubu yang bertikai sebelumnya. Andi juga menjelaskan bahwa konflik-konflik internal muncul pada saat pendaftaran peserta pemilu 2024.
“Tanggalkan ego pribadi, hentikan politik adu domba, rangkul semua pihak yang ada untuk kebesaran partai ini,” ungkap Andi, Selasa (9/8).
“Kalau mau damai buatlah Munas bersama setelah lolos verifikasi yang melibatkan para pendiri partai, pihak Syamsu Djalal, pihak Hutomo Mandala Putra/Tommy Soeharto, pihak Neneng A.Tuty dan lainnya,” tambahnya.
Menurutnya, pemerintah tidak akan mencampuri urusan internal partai, maka Partai Berkarya harus sanggup menyelesaikan masalah internal di rumah sendiri.
Ia pun berharap anggota partai Berkarya tak melibatkan pihak ketiga untuk mengintervensi kepentingan lain.
“Partai ini telah kita bangun dengan semangat gotong royong dan partai ini tidak jatuh dari langit untuk dinikmati oleh para pendatang baru,” tutur Andi.
Tetapi, bila harapan itu tidak diindahkan, Andi meminta pimpinan pusat, pimpinan daerah di provinsi maupun di daerah untuk menyelamatkan diri untuk pindah atau bedol desa ke partai yang lebih baik.
“Momen pesta demokrasi 2024 jangan dilewatkan. Banyak partai bisa jadi pilihan, baik itu partai parlemen, partai non parlemen dan partai baru siap menanti kehadiran kawan-kawan asal menjaga marwah partai yang akan dimasuki,” ucapnya.
“Mohon maaf atas kekisruhan internal yang tiada henti dan mari ambil hikmahnya sehingga membuat kita lebih dewasa mengambil tindakan. Dunia politik tidak ada kawan dan lawan yang abadi, yang abadi adalah kepentingan,” tandasnya. (OL-4)
Terkini Lainnya
Relawan Dorong Anies Gandeng PDIP dalam Pilgub Jakarta
Usman Hamid Sebut Hasto Diperiksa ketika Berani Kritik Pemerintahan Jokowi
Pemprov Jateng Serahkan Bantuan Keuangan Parpol Senilai Rp22,6 Miliar
Formappi Apresiasi MKD Berani Sanksi Bamsoet
4 Parpol di Cianjur Bentuk Koalisi Sugih Mukti Hadapi Pilkada 2024
Gerindra Klaim RK Pilih Ikut Pilgub Jakarta
Partai Berkarya Deklarasi Dukungan untuk Prabowo-Gibran
Peringati Hari Ibu, Perempuan Partai Berkarya Gelar Lomba Senam Kreasi
Fauzan Rachmansyah Terlihat Hadiri Deklarasi Relawan Gibran
Fauzan Rachmansyah Sebut Politikus Muda Mampu Tawarkan Ide Kreatif
Ketua KPU Yakin Gugatan Berkarya Ditolak PN Jakarta Pusat
Lewat PN Jakarta Pusat, Partai Berkarya Minta Pemilu 2024 Ditunda
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap