Pengamat Suharso Dinilai Loyal dan Berperan Selamatkan PPP
SEBAGAI politikus, Suharso Monoarfa bukanlah sosok yang baru untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia memulai karier di berlambang Ka'bah tersebut saat menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Gorontalo, pada tahun 2004-2009.
Setelah berkarier di Senayan, Suharso kemudian mendapatkan kepercayaan dari Presiden SBY sebagai Menteri Perumahan Rakyat pada 2009. Karena alasan pribadi, ia mengundurkan diri dari jabatan tersebut di tahun 2011.
Sepak terjang Suharso tak lantas berhenti di PPP. Pada tahun 2014, ketika PPP berada pada kubu Prabowo-Hatta, dirinya justru teguh mencalonkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Capres. Imbasnya Suharso Monoarfa dipecat dari PPP.
Kemenangan Jokowi pada Pilpres 2014, kemudian membawa Suharso masuk dalam jajaran Wantimpres.
Kasus korupsi Ketum PPP Roharmuzy membuat parpol Islam itu bergolak. Suharso pun ditunjuk sebagai PLT Ketum PPP pada 2019. Dan akhirnya pada 19 Desember 2020 dalam Muktamar IX di Makassar, Suharso terpilih sebagai Ketum PPP definitif.
Baca juga: Ketum PPP yang Dilengserkan Menghadap Presiden Joko Widodo
Melihat pasang surut karier Suharso di PPP, pengamat politik Jerry Massie menilai bahwa figur Suharso Monoarfa adalah tokoh besar di parpol Islam itu.
Suharso pernah tiga kali mengalami dipecat oleh PPP. Namun dia tidak pernah sekalipun keluar atau mundur dari PPP.
"Justru Suharso bisa dikatakan mampu menyelamatkan PPP dari keterpurukan, kala menjelang Pemilu 2019 ketika Ketum Rommy tertangkap OTT KPK di Surabaya," ujar Jerry di Jakarta, Kamis (22/9).
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) ini melihat Suharso kala itu segera turun ke basis konstituen tradisional PPP guna membangun ulang kepercayaan pemilih yang hancur akibat kasus korupsi Rommy.
Hasilnya jelas, PPP ketika itu diprediksikan sejumlah survei bakal gagal masuk Senayan, malah berhasil mendapatkan 19 kursi.
Di tengah upaya untuk kembali meningkatkan posisi elektoral PPP di Pemilu 2024, Suharso justru dibegal lewat kudeta Serang. Jelas ini akan melemahkan PPP dari dalam dan mempersulit konsolidasi.
Namun dengan jiwa besarnya, Suharso justru yang tidak melakukan perlawanan apapun. Dia lebih memilih fokus pada tugasnya sebagai Menteri PPN/ Bappenas, terutama mengurus soal percepatan IKN.
"Sosok Suharso bisa menjadi contoh bagaimana konsistensi dan sikap kenegarawanan dalam berpolitik. Meski dirinya dihantam kudeta politik namun ia tak pernah mutung, keluar dari partai dan apalagi mendirikan parpol sempalan. Kader muda PPP patut mencontoh seorang Suharso Monoarfa," tuturnya. (
Terkini Lainnya
Sambangi Kantor DPC PPP Temanggung, Mardiono Ajak Diskusi Kader Secara Langsung
Ini Alasan Wiranto Titipkan 100 Kader Eks Partai Hanura ke PPP
Mardiono Ingin Berikan yang Terbaik Bagi Rakyat Soal Capres-Cawapres
Pimpinan Ponpes Cipasung Ingatkan PPP Berjuang Demi Kemajuan Umat
Mardiono: PPP Bisa Eksis Berkat Basis Loyal, 2024 Yakin Lolos PT
Sejumlah DPW PPP Mulai Intruksikan DPC Ikuti Keputusan Mukernas
Komisi II DPR Tak Heran Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dipecat Akibat Kasus Asusila
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Kasus Asusila
Kapolda Sulsel Copot 2 Kasat di Polres Toraja Utara Gegara Judi
Terlibat Judi Online, Anggota Polri Terancam Diberhentikan tidak Hormat
Santer Gelombang PHK, Presiden Aspek Salahkan Omnibus Law Cipta Kerja
Polda Bali Ancam Pecat Anggotanya yang Ketahuan Judi Online
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap