SKI Hadapilah Resesi dengan Sense of Crisis dan Persatuan
![SKI: Hadapilah Resesi dengan Sense of Crisis dan Persatuan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/91b8c063ed70b9b7864841146be42ddd.jpg)
DI tengah situasi dunia yang penuh gejolak dan terancam resesi global, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan pernyataan agar Menteri Keuangan berhati-hati dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Presiden meminta agar setiap uang di APBN kita ‘dieman-eman’ alias dihemat.
Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) menilai bahwa pernyataan Presiden tersebut merupakan 'peringatan tanda bahaya' terkait beratnya beban ekonomi yang harus dipikul negara saat ini."Bagi kelompok masyarakat pendukung Anies Baswedan itu, arahan presiden agar Menkeu melakukan penghematan untuk menjaga agar APBN ’tidak oleng’ harus disertai dengan upaya yang lebih serius untuk menunjukkan sense of crisis.
”Presiden harus berani mengumumkan penundaan berbagai mega proyek infrastruktur dan mempersiapkan jaring pengaman sosial yang lebih baik bagi warga sebagai antisipasi resesi,” ujar Sekjen SKI Raharja Waluya Jati, Jumat (30/9) dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Mau Nyapres, Anies Harap Isu Program Lebih Menonjol Dibandingkan Isu Negatif
Menurut Jati, pemerintah perlu mengurangi glorifikasi atas proyek-proyek strategis nasional karena yang ditunggu-tunggu rakyat saat ini adalah inovasi kebijakan untuk menjamin agar akses rakyat terhadap barang-barang kebutuhan pokok yang murah selalu terjaga.
”Dalam kegiatan Musyawarah Komunitas Desa (MKD) yang difasilitasi SKI di beberapa provinsi, rakyat mengeluhkan kenaikan harga-harga di saat pendapatan mereka belum membaik," kata Raharja.
"Pemerintah seyogyanya menjelaskan secara transparan mengenai situasi keuangan kita disertai tawaran solusi inovatif untuk mengatasinya,” lanjutnya.
Jati menambahkan, sense of crisis yang ditunjukkan oleh pemerintah juga akan berperan positif dalam membentuk kesiapan warga menghadapi kondisi ekonomi yang diperkirakan bakal makin sulit.
”Dalam menghadapi resesi yang diprediksi terjadi tahun depan, warga perlu memperkuat modal sosial, menjaga keguyuban, saling bergotong-royong untuk meringankan beban hidup di antara mereka,” kata Jati.
Di samping menekankan perlunya sense of crisis, SKI juga menyerukan kepada elit politik agar menjadikan resesi global sebagai momentum untuk meminimalisasi perbedaan politik dan menjaga persatuan.
Salah satunya, melalui konsensus untuk melaksanakan proses Pemilu dan Pilpres 2024 secara jujur dan adil.
”Keberhasilan bangsa-bangsa dalam mengatasi krisis ditentukan oleh kemampuan mereka bersatu. Pemilu 2024 yang diselenggarakan secara jujur dan adil akan memudahkan penyembuhan luka politik sehingga sesudahnya kita bisa bersatu lebih kuat,” kata Jati.
Karena itu, kata Jati, para pemangku kepentingan politik harus bisa bekerj asama untuk menghentikan kegiatan penyebaran narasi dan opini yang membelah masyarakat, yang dilakukan kelompok-kelompok pendengung (buzzer) di media massa maupun media sosial.
”Solidaritas tanpa batas dalam menghadapi resesi hanya akan muncul jika semua pihak berkolaborasi membangun narasi-narasi sejuk yang mendorong persatuan seluruh warga tanpa memandang spektrum politiknya,” pungkasnya. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Jokowi: Serangan Siber ke Pusat Data Nasional Juga Terjadi di Negara Lain
Jokowi Resmikan Pabrik Cell Baterai Kendaraan Listrik Terbesar se-ASEAN
Bola Perppu Perampasan Ada di Tangan Presiden Jokowi
Harga Produk Alat Kesehatan Tinggi karena Industrinya Belum Mapan
Jokowi Perintahkan Menteri-menteri Atur Ulang Tarif Pungutan Batu Bara
Presiden Jokowi Minta Menkes Bikin Harga Obat Lebih Murah
Mitigasi Bencana BPBD Kalsel Tingkatkan Kompetensi Relawan dan Tenaga Kebencanaan
UMKM Sahabat Sandi Uno dan Pemuda Perindo Gelar Bazar Sembako Murah di Jaktim
Puan Ingatkan TNI Tidak Berpolitik, SKI: Seluruh Aparat Negara Tidak Boleh
Dukung Anies, SKI Sambangi DPW NasDem dan PKS di Jateng dan Yogyakarta
Relawan BP2M Deklarasikan untuk Dukung Puan Jadi Presiden
Seknas Ganjar: Pembangunan Bendungan Bener di Wadas Beri Nilai Ekonomi
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap