visitaaponce.com

Kisah Danrem 052Wijayakrama Serahkan Bendera Merah Putih Ke Abu Bakar Baasyir

Kisah Danrem 052/Wijayakrama Serahkan Bendera Merah Putih Ke Abu Bakar Ba’asyir
Brigjen TNI Achiruddin saat bertemu Abu Bakar Ba'asyir, Agustus lalu(Dok. Pribadi )

KOMANDAN Komando Resor Militer 052/Wijayakrama Brigjen Achiruddin mengaku sebagai sosok tentara yang menomorsatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Segala tindakan, baik secara persuasif atau pendekatan militer siap dilakukan Alumni Akademi Militer 1997 itu untuk menjaga keutuhan Indonesia.

"Laksana seorang ibu, yang sudah memberikan jasa tak terhingga, maka sudah jadi tanggung jawab saya untuk menjaga dengan mengorbankan jiwa dan raga untuk NKRI. Apapun risikonya," ujar Achiruddin, melalui keterangannya, Kamis (13/10).

Jenderal bintang satu itu kemudian bercerita ketika menyerahkan bendera merah putih kepada Abu Bakar Ba'asyir. Pada Agustus lalu, saat itu Achiruddin masih menjabat sebagai Danrem 074/ Warastratama Solo, Jawa Tengah.

Ia memberikan Bendera Merah Putih kepada pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Ustaz Abu Bakar Ba’asyir untuk dikibarkan pada peringatan HUT RI ke-77. Itu menjadi momen upacara pengibaran bendera Merah Putih pertama sepanjang sejarah Ponpes Al Mukmin berdiri.

“Prinsipnya, Ustaz Abu Bakar Ba’asyir memahami Pancasila, khususnya sila Ketuhanan Yang Maha Esa memiliki makna kuat tentang ketauhidan. Beliau juga menyadari bahwa kemerdekaan Indonesia adalah karunia Allah SWT yang patut disyukuri, sehingga sebagai warga negara memperingati Hari Kemerdekaan bentuk dari rasa syukur tersebut," kata Mantan Komandan Grup A Paspampres 2019-2021 tersebut. 

Baca juga : Sejarah Peringatan Hari Parlemen Indonesia 16 Oktober

Achiruddin yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan (SK) Panglima TNI nomor 818/VIII/2022 itu juga mengungkapkan bagaimana jabatan yang diperolehnya saat ini tidak lepas dari peran kedua orang tua serta istri yang selalu mendukungnya. 

"Saya bisa sampai di titik ini jelas karena orang tua, khususnya ibu saya. Alhamdulillah, kedua orang tua saya masih lengkap. Saya percaya doa ibu selalu hadir dalam setiap penugasan yang saya emban. Selain itu, istri juga suportif di setiap penugasan saya. Bagi saya, hal tersebut menjadi kunci yang membuka pintu-pintu keberhasilan dalam setiap tugas," tuturnya. 

Saat ini Achiruddin bertugas di Korem 052/Wijayakrama. Ini bukan hal yang baru baginya. Pada 2017, ia pernah menjabat Kepala Staf Komando Resor Milier (Kasrem) 052/Wijayakrama. 

"Rasanya senang bisa kembali ke sini. Bertemu kembali dengan anggota-anggota yang dulu pernah bekerja sama. Saya paham tantangan dan ancaman yang berpotensi mengganggu kedaulatan negara kita di wilayah ini. Saya mohon doanya untuk dapat menjalankan penugasan ini dengan baik," tuturnya. (RO/OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat