Respons Protes PBNU, SAS Institute Warga NU Berdiaspora Politik
![Respons Protes PBNU, SAS Institute: Warga NU Berdiaspora Politik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/aa80faf5652ae4d4aef4c664ffe1b386.jpg)
SAID Aqil Siroj (SAS) Institute memberikan pandangan tentang hubungan antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hal ini terkait Ketua PBNU Ishfah Abidal Aziz yang keberatan karena DPP PKB menyanyikan Mars Satu Abad NU dan mencantumkan logo Satu Abad NU.
Sekretaris Eksekutif SAS Institute, Abi Rekso berpandangan, NU merupakan organisasi bangsa yang telah berdiaspora pada lintas partai.
“NU ebagai organisasi bangsa telah berdiaspora pada lintas partai. PKB berhak turut merayakan Satu Abad NU, tidak boleh ada monopoli seperti itu. Kan PBNU bukan event organizer. Ini organisasi umat dan bangsa jadi pikiran dan hati kita harus besar," ujar Abi Rekso lewat keterangan yang diterima, Rabu (1/2).
Ia menambahkan, protes itu justru memperlihatkan friksi di antara kader NU. Padahal, jika PDI-P, Golkar dan PPP sekalipun ingin merayakan Satu Abad Nahdlatul Ulama justru menunjukan kelas NU.
“Tidak ada yang numpang-numpang di NU. Karena PBNU bukan terminal angkot yang membuka loket dan menjual karcis. Semua mencari berkah dan karomah para kiai dan ulama. Ini rumah umat, pondasi bangsa, sendi negara. Musuh kita adalah kemiskinan, kebodohan dan ketamakan," tandas Abi Rekso.
Sebelumnya, PKB menggelar Sarasehan Satu Abad NU yang digelar PKB, Senin (30/1) Acara tersebut bukan saja dihadiri kader PKB, namun juga warga dan keluarga besar NU secara umum. Juga terlihat mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj.
Dalam acara tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengingatkan kembali dua fatwa atau warisan pendiri NU. Pertama dari KH Hasyim Asyari yang mengatakan "Siapa pun yang Berjuang dan Memperjuangkan NU, Maka Otomatis Menjadi Santriku". Kemudian, dari KH Syamsuri yang mengatakan "Seluruh Hidupku, Aku Berjuang untuk NU".
Acara refleksi ini juga melibatkan para budayawan, akademisi dan praktisi dalam melihat dimensi perjuangan warga NU di masa depan. (OL-8)
Terkini Lainnya
Said Aqil Sindir Kominfo Imbas Peretasan PDNS
Said Aqil: Jangan Anggap Semua Ponpes Buruk Terkait Kasus Nikah Paksa di Lumajang
Hadir di Sekolah Buddha Nalanda, Said Aqil Bicara soal Kebhinekaan yang Harmonis
Said Aqil: Putusan MK Harus Dihormati, Pimpinan Bangsa Harus Sosok Terbaik
Said Aqil Disebut Pimpin Tim Pemenangan, Ini Respons Anies
Kiai Said Aqil Ajak Masyarakat Indonesia Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
NU Dorong Pendidikan dan Strategi Dakwah Al-Qur'an
Nahdlatul Ulama Dorong Pendidikan dan Strategi Dakwah Al-Qur'an
PBNU Siap Kelola Tambang dengan Halal, Muhammadiyah belum Beri Kepastian
Pengurus Baru IPPNU dan IPPNU Kota Bandung Dilantik
BKPM: Dalam 15 Hari, Izin Tambang PBNU di Kaltim akan Diterbitkan
Zikir, Doa, Qunut Nazilah untuk Palestina dan Masjid Al-Aqsa
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap