Wapres Klaim Gangguan Keamanan Hanya Terjadi di Papua Pegunungan
![Wapres Klaim Gangguan Keamanan Hanya Terjadi di Papua Pegunungan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/baa8e2d0ca4801fbf431b1bbf99dfa4f.jpg)
PEMERINTAH mengklaim bahwa sejumlah kasus kekerasan bersenjata di Papua hanya terjadi di wilayah Papua Pegunungan. Sementara lima provinsi lainnya di Papua tidak mengalami gangguan keamanan.
Hal itu ditegaskan Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat ditanyai perihal kasus pembakaran pesawat Susi Air oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-OPM di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, beberapa hari lalu.
“Kejadiannya di Papua Pegunungan. Jadi bukan seluruh Papua, karena ada enam provinsi. Di lima provinsi lain tidak masalah,” ujarnya dalam keterangan pers, Jumat (10/2).
Baca juga: Bantah Aliran Duit ke OPM, Lukas Enembe: NKRI Harga Mati!
Menurut Ma’ruf, saat ini hanya wilayah Papua Pegunungan yang masih mengalami gangguan keamanan. Pihaknya pun meminta aparat keamanan untuk memburu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yang dinilai bertanggung jawab atas gangguan keamanan di Papua.
“Saya minta perusuh ini dikejar dalam rangka penegakan hukum,” pungkas Ma'ruf.
Namun kenyataannya, berdasarkan catatan Media Indonesia, sepanjang 2022 terjadi kekerasan bersenjata yang melibatkan aparat TNI-Polri dan milisi TPNPB di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Lalu, di wilayah Maybrat, Papua Barat, kemudian Intan Jaya di Papua Tengah.
Tindak kekerasan juga terjadi di Puncak, Papua Tengah, kemudian Kepulauan Yapen di Papua, serta wilayah lain di Papua Pegunungan. Polda Papua mencatat sebanyak 90 kasus kejahatan KKB yang ditangani sepanjang 2022.
Baca juga: Polri dan TNI Masih Cari Pilot Susi Air
Dari puluhan kasus tersebut, sebanyak 53 orang di antaranya meninggal dunia akibat ulah KKB, baik warga sipil, TNI, maupun Polri. Lebih lanjut, Ma’ruf meminta aparat keamanan untuk mengawal seluruh tempat strategis, seperti bandara, agar tidak mengalami gangguan operasional.
“Jangan sampai ketika pesawat datang kemudian dibakar, karena kurang pengawalan,” tegas dia.
Pemerintah dikatakannya terus melakukan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan orang asli Papua. Adapun pola pembangunan ini berdasarkan keinginan warga lokal. “Kita sudah mendapatkan dukungan dari tokoh adat dan agama,” sambungnya.(OL-11)
Terkini Lainnya
Anggota TNI Ditembak KKB di Yahukimo
Polri Tegaskan Tetap Sebut Komplotan Kriminal di Papua KKB
Kembali Berulah, KKB Papua Bakar SD Negeri Inpres Pogapa di Intan Jaya
TNI Tahan 13 Prajurit yang Diduga Lakukan Kekerasan terhadap KKB di Papua
Dua Korban Penembakan KKB Papua dari Anggota Brimob Polda NTT
Pengamat: Perlu Penanganan Serius Aksi KKB di Papua
Kehadiran Kelapa Sawit di Tanah Papua Jadi Penopang Ekonomi Rakyat
Proses Pelaporan Inovasi Daerah Papua akan Dipermudah
Imunitas masih Rendah, Bahaya Malaria masih Intai Anak
Prakiraan Cuaca Rabu (19/6) di Wilayah Indonesia: Potensi Hujan dan Gelombang Laut
Aktivitas Ekonomi dan Sosial di Papua Berjalan Normal
Respons All Eyes On Papua, DPR Minta Persoalan Alih Fungsi Lahan Libatkan Para Ketua Adat
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap