visitaaponce.com

Koalisi Gendut Masih Bisa Terjadi Jelang Pemilu 2024

Koalisi Gendut Masih Bisa Terjadi Jelang Pemilu 2024
ilustrasi koalisi(Medcom )

RENCANA Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bertemu PDI Perjuangan tidak lepas dari koalisi partai politik (parpol) yang masih sangat cair dan dinamis. Pakar politik Universitas Gajah Mada (UGM), Mada Sukmajati mengatakan koalisi baru terlihat saat masuk masa pendaftaran pasangan calon presiden (capres) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Ini kondisinya masih sangat cair dan tidak semudah itu untuk menilai apakah kemudian PPP datang ke PDIP untuk merayu tokoh potensialnya (Ganjar Pranowo),” ujarnya saat dihubungi, Rabu (8/3).

Menurut Mada setiap koalisi pasti memiliki partai utama yang sifatnya lebih dominan. Partai yang disebutnya sebagai jangkar ini berbasis secara formal dengan jumlah kursi lebih banyak di parlemen.

Baca juga: PAN Legawa Bila PPP Mesra dengan PDIP

“Partai jangkar ini akan kita lihat perilakunya apakah dia akan mengajak semanyak mungkin koalisi atau sederhana karena secara tingkat dukungan sudah bisa didukung pemilih di Indonesia,” ujar Mada.

Sejak pemilihan umum (Pemilu) 2004, kata Mada, koalisi di Indonesia masih gendut dan belum sederhana. Masyarakat bisa melihat apakah partai jangkar akan menerapkan koalisi sederhana atau tidak. 

Baca juga: Wakil Ketua Umum DPP PPP Minta Anggota DPRD Patuh dan Loyal

“Jadi yang dilihat ada tiga yakni proses pencalonan yang sangat cair, lalu nama paslon yang didaftarkan ke KPU dan paska pemilu dari koalisi utama. Harus melihat dari tiga tahapan itu. Karenadari koalisi utama paslon nanti itu bisa jadi akan bertambah lagi jumlah parpolnya,” ucapnya.

Para partai jangkar pasti akan mengelola situasi tersebut yang apakah nantinya akan menerapkan koalisi besar, tetap atau masing-masing akan membuat sendiri.

“Kalkulasinya sangat situasional. Koalisi sekarang adalah koalisi elite bukan di tingkat masyarakat. Jadi publik jangan bingung ini hanya manuver biasa dalam politik,” tukasnya. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat