CBA Kasus Jumbo yang Diusut Kejagung Tak Berbau Politik
![CBA: Kasus Jumbo yang Diusut Kejagung Tak Berbau Politik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/42e90715bf00c35c225224eb717b0133.jpg)
DIREKTUR Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, mengakui kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) cemerlang karena mengalami peningkatan di bawah kepemimpinan ST Burhanuddin. Ini terlihat dari banyaknya kasus tindak pidana korupsi (tipikor) yang digarap dalam beberapa tahun terakhir.
"Iya, ada pengaruh pimpinan (Jaksa Agung ST Burhanuddin, red). Memang (Jaksa Agung) fokusnya ingin pemberantasan korupsi jadi spesialis (Kejagung)," ucapnya saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (11/3).
Berdasarkan data Indonesia Corruption Watch (ICW), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanya menangani 36 kasus tipikor yang merugikan negara Rp2,2 triliun dengan 150 tersangka pada tahun lalu.
Sementara itu, kepolisian menangani 138 kasus tipikor dengan 307 tersangka dan kerugian negara Rp1,3 triliun. Kejagung paling progresif karena menangani 405 kasus dengan 909 tersangka dan merugikan negara Rp39 triliun.
Uchok melanjutkan, penanganan kasus korupsi oleh Kejagung tidak terkait dengan politik atau murni karena ada tindak pidana. Perkara yang diusut pun tergolong jumbo. "Kejagung mengusut kasus korupsi-korupsi besar, tapi tidak berbau politik," katanya.
Baca Juga: Kasus Dana Pensiun DP4, Kejagung Periksa Kepala Pengawas OJK
Uchok juga mengacungi jempol strategi pengusutan kasus korupsi oleh Kejagung. Pangkalnya, didalami secara terstruktur dari bawah. Dicontohkannya dengan penanganan kasus korupsi dana bantuan operasional sekolah (BOS) di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag).
"(Dalam pengusutan kasus korupsi) bantuan operasional sekolah Rp2,5 T, keren itu kejaksaan karena mulai dari bawah," ungkapnya.
Dirinya pun meminta Kejagung menjadikan kasus ini atensi lantaran belum selesai hingga sekarang. Pangkalnya, baru menyasar Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag belum pusat.
"Kok, Kemenag belum digarap? Setelah disikat oleh kanwil ini, berapa kerugian negara? Enggak mungkin kanwil korupsi kalau atasnya enggak korupsi. Jadi, kejakasaan harus ditambah semangatnya. Ini harus disikat," tandasnya.
Sebagai informasi, sejumlah Kejaksaan Negeri (Kejari) tengah mengusut kasus korupsi dana BOS Kemenag. Ini seperti di Pasuruan dan Nganjuk, Jawa Timur; Takalar, Sulawesi Selatan; serta Garut, Jawa Barat. (N-3)
Baca Juga: Sukses Benahi Kejagung, ST Burhanuddin Dianugerahi Best ...
Terkini Lainnya
Polda Metro Jaya Nyatakan Judi Online Kejahatan Luar Biasa
Penanganan Dasar Henti Jantung yang Salah Bisa Sebabkan Kematian
Lebih Dari 30 Pompa Diaktifkan untuk Tangani Banjir Demak
Kejar Target Nasional 14 Persen, Provinsi Jabar Gelar Rembuk Stunting Tahun 2024
Program Bebas Stunting dari Darya-Varia Turunkan Angka Stunting di Desa Cibatok II
Rancang Solusi Kelayakan Huni Daerah Kumuh, Pemuda Indonesia Juara ASEAN DSE
Kasus Korupsi Emas Budi Said, Pejabat Bea Cukai Juanda Diperiksa Kejagung
Kejagung Periksa 6 Saksi Terkait Kasus Korupsi Impor Gula
Pengamat: KPK Dikucilkan, tidak Lagi Disegani
Hanya Penumpang, Kejagung Pastikan Harvey Moeis Tidak Punya Jet Pribadi
Pimpinan KPK Dinilai Cari Kambing Hitam
Belum Ada Jaksa yang Berminat Daftar Jadi Capim KPK
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap