Pengamat KPK Jangan Berhenti Di Kasus Tukin Ditjen Minerba ESDM
![Pengamat: KPK Jangan Berhenti Di Kasus Tukin Ditjen Minerba ESDM](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/5882367a191102614ae74d920208ced5.jpg)
DIREKTUR Eksekutif Center of Energy and Recources Indonesia (CERI) Yusri Usman meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak berhenti menyidik kasus dugaan korupsi tunjangan kinerja (tukin), yang menjerat aparat sipil negara (ASN) Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM.
Mengutip pernyataan juru bicara KPK bidang penindakan Ali Fikri, Yusri mengatakan tukin diduga dinikmati untuk keperluan pribadi dan pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Kerugian negara tercatat hingga puluhan miliar rupiah.
"KPK jangan berhenti di penyidikan Ditjen Minerba saja, harus usut serius keterlibatan oknum BPK lainya. Ini penting karena ada dugaan aparat pemeriksa ikut bermain juga," ungkap Yusri, Selasa (28/3).
Baca juga: Keterlibatan Kemenkeu Dalam Dugaan Korupsi Tunjangan Kinerja di Kementerian ESDM Diselusuri
Yusri juga mendorong KPK menjadikan kasus ini sebagai pintu masuk mengungkap kasus lainnya. Ia menuding ada dugaan kasus kongkalikong antara pemilik tambang dan pejabat terkait di Ditjen Minerba dalam penentuan kuota produksi setiap perusahan dalam penerbitan Rencana Kerja Anggaran Biaya (RKAB) setiap tahunnya. Namun, Yusri tidak menyebut secara rinci dugaan kasus tersebut.
"Mengingat ada tambang yang tidak layak produksi lagi, tetapi anehnya diterbitkan persetujuan RKAB. Bisa jadi dokumen terbang ini yang digunakan oleh penambang ilegal. Ini bisa dicek," ucapnya.
Baca juga: Menteri ESDM Benarkan KPK Geledah Kantor Minerba
Direktur Eksekutif CERI menambahkan, sejak 2012 sudah dibentuk Kordinasi dan Supervisi (Korsup) Minerba antara KPK dan Kementerian ESDM untuk menertibkan adanya tumpang tindih izin usaha pertambangan (IUP).
"Artinya, KPK sangat paham anatomi tata kelola di Ditjen Minerba, termasuk memahami direktorat yang basah hingga kering, termasuk pos-pos rawan terjadinya praktik kongkalikong yang berpotensi merugikan negara," ujarnya.
Dari luasnya kewenangan yang dimiliki Ditjen Minerba Kementerian ESDM dibidang operasi pertambangan, Yusri berspekulasi setiap tahun ada potensi kerugian besar bagi negara yang diduga bocor dari pemberian praktik penambangan secara tidak sah.
"Infonya dokumen terbang itu (RKAB) diperjualbelikan oleh pemilik tambang dengan harga US$10 per metrik ton bagi pemain koridor (ilegal) agar bisa mengekspor batu bara," tuding Yusri.
"Sekarang bola ada di KPK. Apakah cukup mengungkap kasus tukin saja atau mau bergerak ke kasus hulu untuk mengungkap big fish (kasus besar) di Ditjen Minerba," pungkasnya. (Z-3)
Terkini Lainnya
PT Weda Bay Nickel Raih Penghargaan dalam Tamasya Award 2023
Eks Dirjen Minerba ESDM Diperiksa KPK Diduga Terkait Korupsi IUP
KPK Periksa 4 Saksi Kasus Korupsi Tukin di Kementerian ESDM
Plh Dirjen Minerba Mengetahui Aliran Uang Korupsi Tukin Pegawai
Mangkir Pemeriksaan, Plh Dirjen Minerba Bisa Dijemput Paksa
KPK Temukan Miliaran Rupiah dalam Penggeledahan Korupsi Dana Tukin ESDM
Ormas Harus Profesional Kelola Tambang
Tekan Emisi Karbon, Sosialisasi AC Hemat Energi Perlu Ditingkatkan
Pemerintah Tegaskan Harga Pertalite dan Solar tidak Berubah
2 Investor Eropa Mundur dari Proyek Nikel, ESDM: Kita Cari Mitra Lain
Indonesia Miner: Perpanjangan Ekspor, Pemerintah Dukung Industri Tambang
Keandalan Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap I Dipastikan Terjaga
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap