visitaaponce.com

Akui Gagal Kawal Reformasi, Aktivis 98 Keluarkan Maklumat Kebangsaan

Akui Gagal Kawal Reformasi, Aktivis 98 Keluarkan Maklumat Kebangsaan
Aktivis 1998 mengeluarkan Maklumat kebangsaan(MI/Rifaldi Putra Irianto)

EKSPONEN aktivis 1998 lintas kampus, lintas organ, dan lintas kota menggelar halal bihalal sekaligus konsolidasi untuk menyikapi permasalahan bangsa saat ini. Dalam kegiatan yang berguliri di bilangan Senayan, Jakarta, itu sekaligus menjadi momentum para eksponen aktivis 98 mengeluarkan maklumat kebangsaan.

Inisiator Konsolidasi aktivis 98, Dandi Mahendra, mengatakan, 25 tahun sejak revolusi 98 berlangsung masih banyak hal-hal yang tidak berjalan semestinya. Dandi menyatakan bahwa para eksponen aktivis 98 telah gagal mengawal reformasi.

"Kami hanya ingin menyampaikan kepada seluruh bangsa Indonesia serta meminta maaf kepada seluruh bangsa Indonesia, bahwa reformasi telah gagal kami kawal, sehingga situasi saat ini kita masih menemukan serat-serat yang sangat menyedihkan dalam konteks bertanah air, berbangsa dan bernegara," ucap Dandi ditemui usai acara, Rabu (20/5).

Baca juga : Jadi Kader Potensial NU, Erick Thohir Dijagokan Sebagai Cawapres

Dengan dinamika yang terus terjadi di Indonesia saat ini, yang mana telah menjadi tantangan dan ancaman terhadap keberlangsungan kehidupan bertanah air, berbangsa dan bernegara, konsolidasi ini dikatakan Dendi juga sebagai ajang untuk kembali merapatkan barisan.

"Ini menjadi keperihatinan kami semua dan sekaligus menegaskan bahwa perjuangan kami belum selesai. Kami ingatkan kembali perjuangan kami belum selesai dan kami akan bangkit," tegas Dendi.

Baca juga : KPU Bakal Konfirmasi Status Pencalegan Aldi Taher

Sebagai bentuk ketegasan para eksponen aktivis 98 untuk kembali memperjuangkan kepentingan bangsa, mereka pun mengeluarkan maklumat kebangsaan yang berisi 8 poin penting.

Salah satu poin dalam maklumat kebangsaan itu termasuk menempatkan korupsi sebagai kejahatan kemanusiaan terhadap seluruh aspek, karenanya kasus korupsi perlu ditumpas sampai ke akar permasalahan yakni upaya pemiskinan pelaku kejahatan korupsi.

Poin lainnya yang juga disampaikan dalam maklumat tersebut yakni para eksponen aktivis 98 akan terus berjuang menegakkan supermasi sipil. Termasuk menolak hal-hal yang berpotensi menghadirkan kembali dwifungsi TNI dan dwifungsi Polri.

Dalam menindaklanjuti maklumat kebangsaan tersebut, nantinya para eksponen aktivis 98 akan terus melakukan konsolidasi kebangsaan dengan seluruh elemen dan komponen masyarakat. Mereka juga akan terus membuka ruang dialog kepada semua pihak untuk sama-sama berjuang demi penyelamatan bangsa.

"Kami tidak pernah berhenti sampai di sini dan kepentingan bangsa diatas segalanya, diatas kepentingan kelompok, pribadi, golongan dan apapun. Itu menjadi komitmen kami bersama," tukasnya. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat