visitaaponce.com

BSSN Selidiki Dugaan Kebocoran 34 Juta Data Paspor WNI

BSSN Selidiki Dugaan Kebocoran 34 Juta Data Paspor WNI
Paspor WNI yang datanya dikabarkan bocor.(Antara)

BADAN Siber dan Sandi Negara (BSSN) buka suara terkait informasi dugaan kebocoran data 34 juta paspor Warga Negara Indonesia (WNI). Kabar kebocoran data paspor tersebut pertama kali dibagikan oleh Praktisi Keamanan Siber Teguh Aprianto dalam unggahannya di sosial media Twitter.

Juru Bicara BSSN Ariandi Putra menyampaikan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan tim Pusat Data Nasional (PDN) Kemenkominfo, Direktorat LAIP Kemenkominfo, CSIRT Kemenkumham, Pusdatin Kemenkumham dan Ditjen Imigrasi, untuk menelusuri dugaan kebocoran data tersebut.

"Hingga saat ini tim teknis BSSN bersama dengan Tim teknis Kemenkumham sedang melakukan asistensi penanganan insiden, validasi dan investigasi atas dugaan insiden kebocoran data paspor WNI tersebut," ucap Ariandi dalam keterangannya, Jumat (7/7).

Baca juga: Soal Data Paspor Bocor, Kemenkominfo: Belum Ada Kesimpulan

Dia mengatakan, pihak BSSN bersama dengan Kemenkumham telah melakukan langkah mitigasi risiko terkait keamanan data tersebut.

"BSSN bersama Kemenkumham melakukan langkah-langkah mitigasi risiko untuk memastikan keamanan data dan layanan sistem berjalan dengan normal," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Ariandi juga menghimbau kepada seluruh Penyelenggara Sistem Elektronik, Pengendali Data Pribadi, dan Subjek Data Pribadi untuk senantiasa meningkatkan keamanan data pribadi dan sistem elektronik yang dioperasikan.

Baca juga: 34 Juta Data Paspor WNI Diduga Diperjualbelikan

Diketahui sebelumnya, sebanyak 34 juta data paspor Indonesia diduga dibocorkan dan diperjualbelikan. Kabar tersebut pertama kali dibagikan oleh Praktisi Keamanan Siber Teguh Aprianto dalam unggahannya di sosial media Twitter.

Dalam unggahannya, Teguh menjelaskan bahwa data informasi yang bocor diantaranya adalah nomor paspor, tanggal berlaku paspor, nama lengkap, tanggal lahir dan jenis kelamin.

Mengutip tangkapan layar yang dibagikan Teguh di akun Twitternya, diketahui bahwa data tersebut dijual seharga 10 ribu dollar AS atau sekitar Rp150 juta. Terdapat pula informasi mengenai kapasitas data compressed dan uncompressed sebesar 4GB, jumlah data sebesar 34.900.867, dibobol pada Juli 2023, format CSV, dan negara Indonesia.

(Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat