visitaaponce.com

Anies Dikabarkan Sempat Pilih AHY Sebelum Diisukan Pilih Cak Imin

Anies Dikabarkan Sempat Pilih AHY Sebelum Diisukan Pilih Cak Imin
Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan (kanan) memanjatkan doa saat berziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama KH Bisri Syansuri(Antara)

PARTAI Demokrat meradang mendegar kabar Anies Baswedan memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memilih sebagai cawapresnya. Anies diklaim sempat menyepakati Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendampingnya.

"Pada 23 Januari 2023 di sebuah rumah di Jalan Lembang, Jakarta Pusat, Anies Baswedan mengajak Ketum AHY 'menjemput takdir' sebagai pasangan capres-cawapres 2024-2029 dengan kesepakatan Anies membawa Partai Nasdem, Ketum AHY membawa Partai Demokrat dan keduanya bekerjasama untuk mengajak PKS. Peristiwa ini disaksikan oleh 4 orang dari Tim 8," kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya melalui keterangan tertulis, Kamis, (31/8). 

Anies juga disebut menghubungi AHY pada 12 Juni 2023. Lalu, mengatakan kepada ke AHY bakal berpasangan di Pilpres.

Baca juga : AHY Klaim Sudah Tahu Cawapres Anies

"Mengatakan kepada Ketum AHY, 'Saya ditelepon beberapa kali oleh Ibu saya dan guru spiritual saya, agar segera berpasangan dengan capres-cawapres Anies-AHY'," ucap Riefky.

Baca juga : Soal Wacana Duet Bareng Sandiaga, AHY: Belum Ada Komunikasi

Kemudian, mandat yang telah diberikan oleh ketiga Ketua Umum Partai Politik yang masing-masing ditandatangani oleh Ketua Umum Nasdem Surya Paloh; Presiden PKS Ahmad Syaikhu; dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono untuk menentukan siapa calon wakil presiden yang dipilihnya, maka pada 14 Juni 2023, capres Anies disebut memutuskan untuk memilih Ketum AHY sebagai cawapresnya.

Nama Ketum AHY ini telah disampaikan kepada para Ketua Umum Parpol dan majelis tertinggi masing-masing partai; dalam hal ini langsung kepada Surya Paloh, Salim Segaf Al Jufri dan Ahmad Syaikhu, serta kepada Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

"Menurut Capres Anies, ketiga pimpinan Parpol menerima putusan tersebut dan tidak ada penolakan," ucap Riefky.

Anies juga menyampaikan alasan memilih Ketum AHY. Karena Ketum AHY memenuhi seluruh syarat dan kriteria yang ditentukan dalam Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

"Selain itu, capres Anies menilai Ketum AHY juga memiliki keberanian dan bersedia menempuh resiko untuk menjadi pendampingnya; meskipun partainya sendiri terancam diambil alih oleh KSP Moeldoko melalui PK di Mahkamah Agung," ujar Riefky.

Anies, klaim dia, melihat syarat keberanian itu sebagai syarat ke-0, yang tidak dimiliki oleh kandidat cawapres lainnya. Pernyataan soal syarat ke-0 ini juga telah disampaikan ke publik.

Lalu, persoalan pengumuman cawapres menjadi masalah di internal. Surya Paloh dituding ingin menunda pengumuman. Anies pun manut terhadap hal itu. Sementara, tim 8 KPP sudah mendesak deklarasi cawapres dilakukan.

Ia menambahkan di tengah proses finalisasi kerja parpol koalisi bersama capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental. Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, ada penetapan Cak Imin sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.

"Malam itu juga, capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said (tim Anies) untuk menyampaikannya," ucap Riefky. (MGN/Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat