visitaaponce.com

Jokowi Sebut Nama Erick Thohir ketika Persilakan Relawan Panaskan Mesin Politik Pilpres 2024

Jokowi Sebut Nama Erick Thohir ketika Persilakan Relawan Panaskan Mesin Politik Pilpres 2024
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi)(MI/ Andhika Prasetyo)

PRESIDEN Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mempersilakan relawan pendukungnya memanaskan mesin politik menjelang Pilpres 2024. Namun ia mengingatkan agar mesin yang sudah panas tidak dijalankan dulu karena harus menunggu instruksi darinya. Menariknya, saat mempersilakan relawan pendukungnya memanaskan mesin politik jelang Pilpres 2024, Presiden Jokowi menyebut nama Menteri BUMN Erick Thohir.

Nama Erick Thohir sejauh ini santer disebut sejumlah lembaga survei sebagai kandidat paling kuat sebagai cawapres Prabowo Subianto.

“Kalau ingin memanaskan mesin ya silakan, mesinnya dipanaskan, tapi jangan dijalankan dulu. Internal struktur relawan diperkuat, jangan tergesa-gesa. Erick Thohir,….ya gak apa-apa, wong namanya demokrasi, bersuara gak apa-apa,” kata Jokowi dalam Rembug Nasional Relawan Solidaritas Merah Putih (Solmet) di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9).

Baca juga: Pengakuan Jokowi Soal Informasi Arah Politik dari Intelijen Disebut Skandal dan Penyalahgunaan Wewenang

Menurut Jokowi, koalisi atau gabungan partai politik yang saat ini sudah ada belum pasti, termasuk seluruh pasangan bakal capres dan bakal cawapres yang akan berlaga pada Pemilu 2024. Oleh karena itu, kata Jokowi meminta relawan perlu bersabar menunggu untuk memutuskan siapa bakal capres dan bakal cawapres yang akan menerima dukungan.

“Harus sabar dulu. Setuju ndak? Saya aja bisa sabar, masa Bapak Ibu gak bisa sabar. Jadi kita menunggu koalisi-nya seperti apa, menunggu calonnya seperti apa,” ujar dia.

Baca juga: Viral Video Presiden Jokowi Minta PKB untuk Dukung Prabowo-Erick

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menjelaskan bahwa Pemilu 2024, Pemilu 2029, dan Pemilu 2034 akan sangat menentukan apakah Indonesia bisa menjadi negara maju atau terjebak sebagai negara berkembang.

Dia memberi contoh sejumlah negara di Amerika Latin dan Amerika Selatan, yang sejak dekade 1950 masih menyandang status sebagai negara berkembang hingga saat ini.

Hal itu, kata Jokowi, karena negara tersebut tidak memanfaatkan kesempatan untuk melompat menjadi negara maju.

Oleh karena itu, kata Jokowi, pada Pemilu 2024, Pemilu 2029, dan Pemilu 2034, bangsa Indonesia perlu mendapatkan pemimpin yang bisa membawa Indonesia menjadi negara maju.

“Kita harus mampu dalam tiga periode ke depan, memiliki pemimpin yang bisa membawa kita semua melompat menjadi negara sejahtera karena kita ingin sejahtera,” kata Jokowi. (Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat