visitaaponce.com

Melalui Siniar, NU Gelorakan Semangat Resolusi Jihad

Melalui Siniar, NU Gelorakan Semangat Resolusi Jihad
KH Abdul Hakim Mahfudz alias Gus Kikin (kiri) dalam Siniar PCNU Surabaya(dok LTN - Lembaga Infokom dan Publikasi PBNU)

Santri se-Indonesia bersiap menyambut Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober. Terkait hal itu, Nahdlatul Ulama (NU) mengingatkan kembali semangat kelahiran Resolusi Jihad.

Baca juga: Survei : Imbauan NU dan Muhammadiyah Jadi Rujukan Pemilih dalam Pilpres 2024

"Resolusi Jihad itu harus didudukkan kembali pada posisinya. Sebagai apa? Sebagai cikal bakal lahirnya perang rakyat di Surabaya hingga kita kenal sebagai Hari Pahlawan pada 10 November," kata Ketua PCNU Surabaya Umarsyah di Surabaya, Minggu (1/10).

Baca juga: Liga Santri Kembalikan Marwah Fun Game dan Fair Play Sepak Bola Tanah Air

Umarsyah menyampaikan pesan tersebut di sela-sela peluncuran Siniar PCNU Surabaya. Media digital ini akan menjadi alat PCNU Surabaya menghadirkan suasana Resolusi Jihad sepanjang Oktober. Hadir dalam kesempatan ini Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz.

Baca juga: Alasan Kakak Gus Baha Dukung Anies Baswedan sebagai Capres

Digitalisasi menjadi pekerjaan rumah yang harus digarap serius seluruh pengurus Nahdlatul Ulama (NU) mulai dari tingkat pusat sampai ranting.

Hal ini sesuai dengan rekomendasi hasil Musyawarah Nasional (Munas) dan Konbes NU 2023, di mana digitalisasi menjadi langkah untuk memodernisasi organisasi dan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

Menindaklanjuti arahan PBNU, PCNU Kota Surabaya meluncurkan Siniar NU Surabaya. Launching digelar bersama dengan agenda "ngaji kebangsaan sebagai rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2023 di Kantor PCNU, Jl Bubutan, Surabaya.

KH Abdul Hakim Mahfudz alias Gus Kikin yang menjadi narasumber pada siniar perdana kembali mengulas soal pentingnya memaknai Resolusi Jihad yang menjadi semangat pertempuran 10 November 1945.

Gus Kikin yang merupakan cucu KH Hasyim Asy'ari itu mengatakan, semangat jihad harus terus digelorakan di berbagai aspek. "Ke depan, Resolusi Jihad harus bertransfornasi ke dalam setiap aspek kehidupan," kata pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, tersebut.

Sebab, jihad sudah tidak lagi melawan penjajah Belanda ataupun Jepang, namun jihad terberat adalah melawan hawa nafsu.

Semangat jihad ini harus ditanamkan kepada generasi penerus guna menyongsong Indonesia Emas pada 2045. Pada masa itu, masyarakat sangat butuh penguatan mental dan spiritual agar nilai-nilai kebersamaan tetap terjaga dan tidak mudah dipecah belah.

Dialog kebangsaan

Umarsyah kembali menegaskan, dialog kebangsaan akan terus digelar PCNU Surabaya menjelang peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2023 yang akan dipusatkan di Surabaya.

"Salah satunya dengan memanfaatkan media digital semacam siniar dan lain sebagainya," ujar pria yang ditunjuk PBNU menjadi Panglima Santri 2023 ini.

Menurutnya, masyarakat harus diberi pemahaman terus menerus mengenai konsep kebangsaan yang digaungkan NU.

"Siniar menjadi sarana penyebar informasi yang sangat efektif karena bisa menjangkau di semua lini," katanya.(X-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat