visitaaponce.com

Bedah Tradisi Keilmuan Universitas Gontor dan Tebuireng, Dosen UMS Raih Doktor

Bedah Tradisi Keilmuan Universitas Gontor dan Tebuireng, Dosen UMS Raih Doktor
Peringatan Hari Santri Nasional 2022 di lapangan Universitas Hasyim Asyari Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.(Antara)

LEWAT disertasi yang membedah tradisi keilmuan di Universitas Darussalam Gontor dan Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng, Agung Ilham Prastowo meraih gelar doktor dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Ia menjadi doktor kesembilan yang dilahirkan Program Doktor Pendidikan Agama Islam  Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK).

Di hadapan tim penguji, dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta ini berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul "Integrasi Keilmuan di Perguruan Tinggi Islam Berbasis Pesantren: Studi di Universitas Darussalam Gontor dan Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng," pada sidang 26 Juli 2023.

Baca juga : Sujud Syukur Satu Abad Pondok Modern Darussalam Gontor

Dalam ujian ini, sidang dipimpin langsung oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof Al Makin yang didampingi oleh dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Sibawaihi. Bertindak sebagai Promotor I Guru Besar UIN Raden Mas Said Surakarta Prof Toto Suharto, dan Promotor II, Sembodo Ardi Widodo

Sementara bertindak sebagai para penguji I-IV adalah doktor Usman, doktor Karwadi, doktor Maksudin, dan Prof Tasman, yang semuanya berasal dari FITK UIN Sunan Kalijaga.

Dalam disertasinya, Agung Ilham Prastowo menyoroti integrasi teistik keilmuan di Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor dan Universitas Hasyim Asy'ari (UNHASY) Tebuireng.

Baca juga : Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah Luncurkan Program Gerakan Literasi Hijau di SMP At-Tin UMP

Melalui penelitian kualitatif, analisis data  dilakukan melalui pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Proses pengecekan keabsahan data didasarkan pada derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), ketergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).

Hasil penelitian ini menemukan bahwa pertama, integrasi keilmuan teistik UNIDA Gontor dan UNHASY dilatarbelakangi oleh ketertinggalan umat Muslim, terutama Indonesia dalam dunia keilmuan dan pesatnya perkembangan sains di Barat yang sekuler.

"Integrasi keilmuan teistik dibangun melalui konsep dasar yang
mengintegrasikan ilmu dari wahyu dan alam yang didasari worldview teistik. Integrasi teistik keilmuan tersebut berpola sirkuler dan interconected yang mana antar disiplin keilmuan saling berdialog dan berkaitan satu sama lain," kata Promovendus Agung Ilham Prastowo di depan sidang.

Baca juga : Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 terkait Studi S3 Dinilai Tidak Berdasar

Kedua, ujarnya, konstruksi integrasi teistik keilmuan di UNIDA Gontor terbentuk dari penafsiran Al-Qur'an berlapis, pendekatan multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin dan Islamisasi ilmu pengetahuan.

Sedangkan integrasi teistik keilmuan di UNHASY Tebuireng dibangun melalui penafsiran berlapis, pendekatan multidisiplin dan interdisiplin, dan menjadikan pemikiran Hadratus Syeikh Hasyim Asy'ari sebagai landasan pengembangannya.

Ketiga, lanjutnya, integrasi teistik keilmuan di UNIDA Gontor dan UNHASY Tebuireng diimplementasikan melalui sistem pembelajaran dalam perkuliahan dan kegiatan pesantren.

Baca juga : Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah dan Institut Leimena Gelar Pelatihan LKLB Ke-10

Keempat, kajian integrasi di UNIDA Gontor dan UHNASY Tebuireng berkontribusi dalam membentuk integrasi keilmuan tauhidik-inklusif di perguruan tinggi Islam yang dikembangkan melalui penafsiran berlapis, pendekatan multi, inter, dan
transdisipliner.

Integrasi teistik keilmuan transdisipliner tersebut juga memberi pengaruh yang signifikan terhadap sikap beragama para
mahasiswa.

Seusai dinyatakan lulus, Promotor I, yang merupakan Dekan Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta ini menyampaikan bahwa gelar doktor merupakan tahap awal untuk memasuki cakrawala keilmuan yang lebih luas.

Melalui tulisan akademik, katanya, cakrawala ini akan mampu diungkap dan disuguhkan kepada masyarakat.

"Aktivitas menulis itu sendiri harus terus-menerus dilakukan karena tidak lain merupakan fondasi peradaban Islam itu sendiri. Disertasi yang menginvestigasi integrasi keilmuan ini dapat menjadi model aternatif bagi perguruan tinggi keagamaan Islam," katanya. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat