visitaaponce.com

Kehadiran RS Hasyim Asyari Jadi Solusi Kesehatan Warga Jatim

Kehadiran RS Hasyim Asy’ari Jadi Solusi Kesehatan Warga Jatim
Peresmian RS Hasyim Asy’ari.(Dok Dompet Dhuafa)

TERWUJUDNYA Rumah Sakit (RS) Hasyim Asy'ari diawali dengan harapan dan mimpi pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Salahuddin Wahid. 

Mimpi Gus Sholah untuk membangun rumah sakit berawal dari banyaknya santri di Pesantren Tebuireng dan beberapa pondok pesantren sekitarnya. "Keberadaan rumah sakit dalam lingkungan Pesantren Tebuireng diyakini dapat memberi manfaat luar biasa bagi santri maupun masyarakat di sekitar pesantren," ujar Nyai Hj Farida saat Dompet Dhuafa dan Yayasan Ponpes Tebuireng menggelar grand launching RS Hasyim Asy’ari Jombang, Jawa Timur, Selasa (8/8). RS yang berbasis wakaf ini memiliki layanan lengkap dan memadai. 

Hadir dalam acara peresmian tersebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beserta jajarannya, Istri almarhum Gus Sholah, Farida Salahuddin Wahid, inisiator Dompet Dhuafa Parni Hadi beserta jajarannya, Direktur RSHA dr Aria Dewanggana, MARS., Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfuzh, juga para donatur serta stakeholder yang terlibat. 

Hj Farida menambahkan, mimpi Gus Sholah untuk membangun RS berawal dari kunjungan pertama almarhum ke Rumah Sehat Terpadu (RST) Kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa di Bogor, Jawa Barat (20/4/2017). "Kemudian Gus Sholah berpikir kalau ada (RS) di Tebuireng tentunya sangat bermanfaat bagi santri serta sekelilingnya yang waktu itu belum ada," tuturnya.

Beberapa bulan setelah kunjungan tersebut, keluarga besar KH Hasyim Asy’ari memutuskan untuk mewakafkan sebidang tanah seluas satu hektare. Selang satu tahun kemudian kolaborAksi baik pun terwujud dengan peletakkan batu pertama pembangunan RS Hasyim Asy’ari pada 19 September 2018.

"Gus Sholah sangat ingin (mendirikan rumah sakit seperti yang ada di RST Bogor). Kemudian banyak sekali rancangan-rancangan sehingga sedikit demi sedikit dimulai pembangunan. Baru pembangunan di lantai 1, Gus Sholah wafat. Kita yang harus meneruskan," ucap Nyai Farida menceritakan sejarah pencetusan RSHA bersama Dompet Dhuafa. 

Empat tahun berlangsung, keikutsertaan dalam kolaborAksi wakaf pun berdatangan dari berbagai pihak baik secara personal maupun lembaga. Pada 2 Februari 2023, RS Hasyim Asy’ari telah resmi beroperasi dan siap melayani pasien. 

Berbagai pelayanan yang sudah ada di RSHA saat ini di antaranya poli penyakit dalam, poli kandungan, poli anak, poli jantung, poli ortopedi, poli bedah, dan poli gigi. Sedangkan pelayanan unggulan di RSHA ini adalah poli jantung dan poli bedah.

Sementara itu Parni Hadi menegaskan bahwa mimpi Mas Sholah (sapaan akrab Parni kepada Gus Sholah) harus dilanjutkan bersama dan terus dikembangkan. Ia menyebut bahwa setiap orang yang terlibat dalam pembangunan RSHA sekaligus yang hadir di peluncuran ini adalah saksi sejarah dan juga pelaku sejarah. 

"Hari ini kita menjadi saksi sejarah sekaligus pelaku sejarah, we are the history makers," cetusnya. "Saya ingin (RSHA) multisektoral dan multidimensional. Apa itu? (Yaitu) Kerja sama sosial, intelektual, kultural dan spiritual. Insya Allah sehat jasmani, sehat rohani, sehat kantong. Banyak orang sakit jadi miskin, orang miskin lebih payah lagi. Dompet Dhuafa (meng)urus pasien, (mem)beri sarana untuk bisa mandiri, kita ajari, kita berdayakan, kita punya pengalaman untuk itu." 

Senada dengan Parni, Gubernur Jatim Khofifah mengatakan bahwa layanan kesehatan masyarakat adalah PR bersama. Semakin banyak rumah sakit makin banyak pula upaya mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat, mempercepat, mempermudah dan mempermurah. Apalagi dengan adanya format dari Dompet Dhuafa yang bisa menyapa masyarakat-masyarakat kurang mampu yang belum bisa dicover BPJS dapat terlayani secara cuma-cuma.

"Kalau kita sering bercerita bagaimana industri 4.0, society 5.0, maka sesungguhnya kuncinya satu, (yaitu) kolaborasi. Ketika terbangun strong collaboration maka pikiran-pikiran besar, ide-ide strategis Insya Allah akan ketemu formatnya," tegasnya. (RO/O-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat