visitaaponce.com

Mengenal Sejarah, Pengertian, dan Manfaat Wakaf Produktif

Mengenal Sejarah, Pengertian, dan Manfaat Wakaf Produktif
Ilustrasi manfaat wakaf produktif(Dok. Dompet Dhuafa)

WAKAF produktif kini menjadi topik yang semakin relevan dan menarik perhatian banyak orang. Istilah wakaf seringkali diidentikkan dengan amal keagamaan yang berhubungan dengan harta benda dan sedekah jariyah.

Namun, lebih dari itu wakaf juga dapat memiliki dimensi produktif yang mampu memberikan pengaruh pada pembangunan ekonomi secara berkelanjutan, serta memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas.

Pada era serba dinamis, konsep wakaf produktif telah menjadi solusi yang inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan sosial dan ekonomi bila dikelola dengan baik.

Baca juga : Wamen ATR Bagikan Sertifikat Tanah Wakaf di Indramayu

Wakaf produktif merupakan konsep pengelolaan aset wakaf dengan tujuan memperoleh surplus sehingga menghasilkan manfaat bagi masyarakat secara berkesinambungan.

Surplus dari pengelolaan aset tersebut kemudian diorientasikan untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi kehidupan banyak orang.

Baca juga : Peta Jalan Pengelolaan Wakaf Disusun, Kemenag: Ada Empat Tahapan

“Contohnya membangun fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, membantu memenuhi kebutuhan anak yatim-piatu, dan bantuan yang bersifat produktif lainnya,” tulis tim Wakaf Dompet Dhuafa dalam keterangannya.

Pengertian Wakaf Produktif

Wakaf produktif sudah diterapkan sejak lama pada masa Rasulullah SAW. Pada saat itu Umar bin Khattab mewakafkan tanah subur miliknya yang berada di Khaibar untuk dikelola. Hasil dari pengelolaan tanah tersebut untuk kepentingan masyarakat.

Para sahabat lainnya juga ikut mewakafkan sebagian harta mereka seperti yang dilakukan oleh Umar bin Khattab. Abu Thalhah mewakafkan kebun kurma kesayangannya.

Utsman bin Affan mewakafkan sumur dengan sumber air yang melimpah. Ali bin Abi Thalib dengan tanah subur miliknya, dan masih banyak lagi sahabat serta umat Islam dermawan lainnya yang ikut berwakaf.

Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, Ia mengelola wakaf secara produktif. Ia berhasil mengelola wakaf dengan efektif dan efisien sehingga memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat saat itu.

Jejak-jejak sejarah ini memberikan inspirasi bagi umat Islam untuk menerapkan wakaf produktif dalam konteks kekinian.

Manfaat yang Dihasilkan dari Wakaf yang Produktif

Wakaf produktif dapat memberikan manfaat yang luas dan berkesinambungan bagi masyarakat. Beberapa manfaat yang dapat dihasilkan dari wakaf produktif jika dikelola dengan baik adalah:

1.    Pengentasan Kemiskinan

Melalui pengelolaan aset yang produktif, wakaf mampu memberikan sumber pendapatan tambahan bagi kelompok masyarakat yang kurang beruntung, sehingga dapat membantu mengentaskan kemiskinan.

Sebagai contoh, mewakafkan sebidang tanah yang akan digunakan sebagai perkebunan sayur. Keuntungan ekonomi yang dihasilkan, digunakan untuk membiayai operasional dan pengembangan usaha, serta membiayai program sosial pendidikan untuk kaum dhuafa.

Selain membuka lapangan kerja dan membantu perekonomian warga sekitar, hasil wakaf tersebut juga melangsungkan program sosial secara berkelanjutan.

2.    Peningkatan Akses Pendidikan dan Kesehatan

Wakaf produktif dalam bidang pendidikan dan kesehatan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan pendidikan yang berkualitas dan perawatan kesehatan yang memadai.

Pada bidang pendidikan Dompet Dhuafa jalankan yaitu Pesantren Tahfidz Green Lido di Sukabumi. Pesantren ini tidak hanya fokus pada bidang pendidikan saja, namun secara bertahap dalam proses pengembangkan di sektor pertanian dengan adanya green house.

Sementara implementasi wakaf pada bidang kesehatan terwujudkan dalam pengadaan fasilitas kesehatan seperti ambulans dan alat-alat kesehatan yang tersebar sejumlah rumah sakit seperti RS Terpadu, Bogor; RS Mata Ahmad Wardi, Serang; hingga RS Hasyim Asyari Jombang.

3.    Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Marginal

Wakaf produktif dapat digunakan untuk program-program yang membantu pemberdayaan perempuan dan masyarakat marginal, sehingga mereka dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan sosial dan ekonomi.

4.    Pengembangan Infrastruktur Sosial

Aset produktif yang diwakafkan dapat digunakan untuk membangun infrastruktur sosial seperti masjid, madrasah, dan pusat komunitas, sehingga meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

5.    Pemberdayaan Ekonomi Umat

Wakaf produktif meningkatkan kesempatan dan akses terhadap pemberdayaan ekonomi umat. Dengan menginvestasikan dana wakaf pada usaha dan proyek produktif, umat Islam dapat berkembang secara ekonomi dan meningkatkan taraf hidup.

Wakaf dengan sistem produktif dapat membuka lapangan pekerjaan, sehingga dapat memberdayakan masyarakat untuk membangun kemakmuran secara bergotong-royong.

Peran Penting Wakaf Produktif dalam Membangun Ekonomi Islam Berkelanjutan

Wakaf yang produktif dapat memainkan peran yang sangat penting dalam upaya membangun ekonomi Islam yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa peran utama yang dihasilkan dari wakaf.

1.    Mengurangi Kesenjangan Sosial-Ekonomi

Dengan mengalokasikan sebagian harta untuk program-program produktif, wakaf dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi antara kelompok masyarakat yang berkecukupan dan yang kurang mampu.

2.    Mendorong Investasi Berkelanjutan

Wakaf produktif mendorong investasi dalam proyek-proyek yang berkelanjutan dan memiliki dampak jangka panjang bagi masyarakat, seperti usaha mikro dan kecil, yang merupakan tulang punggung ekonomi umat.

3.    Memperkuat Perekonomian Lokal

Wakaf produktif berfokus pada pengembangan ekonomi lokal, yang dapat memperkuat daya saing dan ketahanan ekonomi masyarakat dalam menghadapi tantangan global.

4.    Menjunjung Tinggi Prinsip Keadilan Sosial

Dalam Islam, prinsip keadilan sosial sangat ditekankan. Melalui wakaf produktif, prinsip ini dapat diwujudkan dengan meratakan peluang dan akses bagi semua anggota masyarakat.

5.    Mengajarkan Nilai Berbagi dan Kebaikan

Wakaf produktif merupakan perwujudan nyata dari nilai berbagi dan kebaikan dalam Islam. Dengan mengamalkan wakaf produktif, umat Islam belajar untuk peduli terhadap kebutuhan sesama dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

(Z-5)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat