visitaaponce.com

Pemilu 2024 masih Mengarah ke Politik Transaksional

Pemilu 2024 masih Mengarah ke Politik Transaksional
Ilustrasi pemungutan suara saat Pemilu.(ANTARA/MOHAMMAD AYUDHA)

MENKO Polhukam Mahfud MD mengatakan Pemilu 2024 masih mengarah ke politik transaksional. Hal itu karena pendapatan per kapita penduduk Indonesia yang masih rendah. Menurutnya, pendapatan yang masih rendah itu banyak dimanfaatkan oleh kalangan politisi untuk membeli suara.

"Pemilu kita nampaknya masih akan transaksional karena pendapatan perkapita masih rendah. Demokrasi kita akan semakin baik jika pendapatan per kapita naik menjadi US$5.500  posisi sekarang masih US$4500,"kata Mahfud, Jumat (6/10).

Pernyataan soal kualitas demokrasi berkaitan dengan jumlah pendapatan perkapita sebuah negara diakui Mahfud, ia kutip dari pidato pengukuhan Guru Besar FEB UGM Prof Boediono yang pernah menjadi Wakil Presiden periode 2009-2014.

Menurut Mahfud, politik transaksional tidak hanya terjadi jual beli suara antara kontestan dengan pemilih tapi juga terjadi antarkontestan dan antarparpol. Meski sistem demokrasi yang kita jalankan belumlah sempurna namun saat ini demokrasi dianggap sebagai sistem pemerintahan yang paling baik.

Ketidak sempurnaan pada demokrasi bisa menimbulkan risiko bagi rakyat dengan adanya risiko salah memilih pemimpin, terjadi politik transaksional dan munculnya para pembohong yang suka memuji dirinya sendiri di depan rakyat.

"Demokrasi tetap dianggap yang terbaik karena ada peran rakyat di situ secara berkala maupun reguler untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat," katanya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat