Ganjar dan Alumni HMI Diskusi Terbuka soal Masa Depan Bangsa
![Ganjar dan Alumni HMI Diskusi Terbuka soal Masa Depan Bangsa](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/9e3e37e369adfaffb4759ca153187e35.jpg)
GANJAR Pranowo menghadiri Forum akademisi alumni HMI Jaringan Indonesia (JARI) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (12/10). Mantan Gubernur Jawa Tengah diundang sebagai bakal calon presiden dari PDIP.
Forum akademisi alumni HMI Jaringan Indonesia (JARI) adalah forum ilmiah yang digagas oleh Jaringan Indonesia (JARI). JARI itu sendiri adalah komunitas alumni HMI lintas generasi yang beranggotakan dari berbagai latar belakang profesi, mulai dari akademisi, politisi, birokrat, pengusaha, seniman, dan lain sebagainya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar berdiskusi dengan 300 akademisi, yang berasal dari 50 Perguruan Tinggi Negeri, 25 Perguruan Tinggi Swasta, dan 15 Universitas Islam Negeri di seluruh Indonesia.
Baca juga : Pernyataan Penutup Mahfud MD di Debat Cawapres
Para akademisi ini terdiri dari guru besar dan doktor dengan posisi dan jabatan meliputi rektor, wakil rektor, dekan, kepala program studi, kepala jurusan, kepala pusat studi, dan lain sebagainya.
Koordinator Nasional Jaringan Indonesia, Taufiq Hidayat mengatakan kali ini diskusi dilakukan secara terbuka.
"Nah, pada hari ini kita tampilkan dalam satu forum diskusi membuka rahasia sebenarnya ini tantangan dari Pak Ganjar sendiri. Saya ekspos gagasan saja terus di-challange," katanya.
Baca juga : Minimal Butuh 5 Tahun Rasakan Manfaat Food Estate
Akademisi Alumni HMI Jari menghadirkan 6 orang panelis. Di antaranya Airlangga Pribadi (Dosen Unair Surabaya), Firdaus (Dosen Untirta Banten), Sofyan Sjaf (Dosen IPB), Djufri Rays P (Universitas Pattimura Poka), Suparji Achmad (Universitas Borobudur), dan Taufiq Fredrik Pasiak (UPN Veteran Jakarta).
"Oleh karena itu saat ini kita laksanakan diskusi. Dan tentu saja kita siapkan dengan panelis yang ada," paparnya.
Sementara itu, Ganjar berbagi konsep dan strategi dalam membangun bangsa ke depan. Menurutnya, negara harus hadir di setiap fase kehidupan. Mulai dari gratis biaya sekolah, layanan mental health, simplifikasi BPJS dan jaminan hari tua untuk lansia.
"Caranya penurunan angka stunting, AKI dan AKB. Lalu, satu keluarga miskin satu sarjana, satu desa satu puskesmas dan satu dokter. Kenaikan angka harapan dan kebahagiaan hidup," tandasnya. (Z-7)
Terkini Lainnya
Mahasiswa Harus Ambil Peran Merawat Keutuhan Bangsa
Pancasila sebagai Wadah Persatuan Anak Bangsa untuk Hidup Rukun
Women's Day: Kesetaraan Gender Harus Terus Diwujudkan
Presiden Dorong Muhammadiyah Lahirkan Agenda Besar
Ini Lagu Nasional Indonesia Bertema Kemerdekaan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap