visitaaponce.com

Ganjar dan Alumni HMI Diskusi Terbuka soal Masa Depan Bangsa

Ganjar dan Alumni HMI Diskusi Terbuka soal Masa Depan Bangsa
Ganjar Pranowo menghadiri Forum akademisi alumni HMI Jaringan Indonesia (JARI)(Dok.Ist)

GANJAR Pranowo menghadiri Forum akademisi alumni HMI Jaringan Indonesia (JARI) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (12/10). Mantan Gubernur Jawa Tengah diundang sebagai bakal calon presiden dari PDIP. 

Forum akademisi alumni HMI Jaringan Indonesia (JARI) adalah forum ilmiah yang digagas oleh Jaringan Indonesia (JARI). JARI itu sendiri adalah komunitas alumni HMI lintas generasi yang beranggotakan dari berbagai latar belakang profesi, mulai dari akademisi, politisi, birokrat, pengusaha, seniman, dan lain sebagainya. 

Dalam kesempatan itu, Ganjar berdiskusi dengan 300 akademisi, yang berasal dari 50 Perguruan Tinggi Negeri, 25 Perguruan Tinggi Swasta, dan 15 Universitas Islam Negeri di seluruh Indonesia. 

Baca juga : Pernyataan Penutup Mahfud MD di Debat Cawapres

Para akademisi ini terdiri dari guru besar dan doktor dengan posisi dan jabatan meliputi rektor, wakil rektor, dekan, kepala program studi, kepala jurusan, kepala pusat studi, dan lain sebagainya. 

Koordinator Nasional Jaringan Indonesia, Taufiq Hidayat mengatakan kali ini diskusi dilakukan secara terbuka. 

"Nah, pada hari ini kita tampilkan dalam satu forum diskusi membuka rahasia sebenarnya ini tantangan dari Pak Ganjar sendiri. Saya ekspos gagasan saja terus di-challange," katanya. 

Baca juga : Minimal Butuh 5 Tahun Rasakan Manfaat Food Estate 

Akademisi Alumni HMI Jari menghadirkan 6 orang panelis. Di antaranya Airlangga Pribadi (Dosen Unair Surabaya), Firdaus (Dosen Untirta Banten), Sofyan Sjaf (Dosen IPB), Djufri Rays P (Universitas Pattimura Poka), Suparji Achmad (Universitas Borobudur), dan Taufiq Fredrik Pasiak (UPN Veteran Jakarta). 

"Oleh karena itu saat ini kita laksanakan diskusi. Dan tentu saja kita siapkan dengan panelis yang ada," paparnya. 

Sementara itu, Ganjar berbagi konsep dan strategi dalam membangun bangsa ke depan. Menurutnya, negara harus hadir di setiap fase kehidupan. Mulai dari gratis biaya sekolah, layanan mental health, simplifikasi BPJS dan jaminan hari tua untuk lansia. 

"Caranya penurunan angka stunting, AKI dan AKB. Lalu, satu keluarga miskin satu sarjana, satu desa satu puskesmas dan satu dokter. Kenaikan angka harapan dan kebahagiaan hidup," tandasnya. (Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat