Usia Capres-Cawapres, Mahkamah Konstitusi Harus Sadar sedang Dipermainkan
![Usia Capres-Cawapres, Mahkamah Konstitusi Harus Sadar sedang Dipermainkan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/10fbac1956ba8dc15277e6cdff553e0e.jpg)
MAHKAMAH Konstitusi (MK) harus menyadari insititusinya sedang dipermainkan oleh kepentingan politik sesaat dalam uji materi syarat usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Ketua Pusat Kajian Hukum dan Keadilan Sosial Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Herlambang P Wiratraman mengatakan MK seharusnya dapat melampaui nalar berpikir formalisme perundang-undangan. "MK harus punya pikiran bahwa dia sedang dimanfaatkan," ujar Herlambang kepada Media Indonesia, Sabtu (14/10).
Menurutnya, MK harus menjaga prinsip dasar kemandirian dan kekuasaan kehakiman sebagai bentuk integritas jika sadar sedang dipermainkan. Dengan demikian, keputusan yang diambil bukan sekadar berlandaskan formalisme perundang-undangan, tetapi juga dapat membayangkan implikasi politis dari putusan tersebut.
Baca juga: Pengabulan Uji Materi Syarat Usia Capres-Cawapres Berimplikasi Panjang
"Karena di dalam nalar berpikir hukum itu juga dimungkinkan cara bekerja pemikiran tentang bagaimana mengonstruksi negara hukum yang demokratis," jelasnya.
Bagi Herlambang, ada dua cara berpikir konstitusionalisme. Pertama, memastikan bahwa kekuasaan tidak berjalan secara sewenang-wenang.
Baca juga: NasDem Persilakan KPK Buktikan Aliran Uang SYL ke Partai
Kedua, memastikan bahwa hak dasar warga negara mendapat perlindungan yang baik. Kedua cara berpikir itu harus menjadi kebijakan MK dalam setiap mengambil keputusan. "Apakah dia (MK) sedang menopang abusive of power atau membatasinya?" kata Herlambang.
Oleh karena itu, MK harus mengembalikan urusan syarat usia capres dan cawapres kepada pembentuk undang-undang karena bersifat open legal policy. Kalaupun terpaksa membuka keran usia bagi calon di bawah 40 tahun, Herlambang menegaskan harus diberlakukan pada Pilpres 2029.
"Karena itu menjadi sangat politis banget, mengonfirmasi kritik publik bahwa ini hanya pesanan kepentingan politik sekarang," pungkasnya. (Z-2)
Terkini Lainnya
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
PKS Menyerahkan Pembentukan Koalisi Pilkada Jakarta Kepada Anies
Peta Koalisi Parpol di Pilpres dan Pilkada Diperkirakan Berbeda
Anies Maju Pilgub Jakarta, Suasana Politik Dinilai Serupa Pilpres 2024
Kader Barisan 8 Center Dipersiapkan Maju di Pilkada 2024
Putusan PN Jakpus Langgar UUD 1945
Partai National Rally Marine Le Pen Memimpin dalam Pemilihan Parlemen Prancis
Emmanuel Macron Umumkan Pembubaran Parlemen dan Pemilihan Baru Setelah Kekalahan di Pemilu Eropa
Narendra Modi Dilantik sebagai Perdana Menteri India untuk Ketiga Kalinya
Pengadilan Banding Georgia Hentikan Kasus Pemalsuan Pemilu terhadap Donald Trump
Narendra Modi Dipaksa Berkoalisi
ARUN Siapkan Pemimpin Masa Depan dan Ide Starategis Melalui Munas Pertama
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap