visitaaponce.com

Rekam Jejak Anies Runtuhkan Stigma Intoleran

Rekam Jejak Anies Runtuhkan Stigma Intoleran
Calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.(MI)

PENELITI senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli mengakui bahwa pekerjaan rumah terbesar pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar adalah melekatnya stigma intoleran. Padahal, rekam jejak Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 telah meruntuhkan stigma tersebut.

"Ketika ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sudah menunjukkan bahwa tuduhan itu tidak benar dengan kebijakan-kebijakan yang egaliter dan pluralistik, merangkul semua kalangan, tapi stigma negatif dilekatkan terus," kata Lili kepada Media Indonesia, Jumat (1/12).

Lili mengatakan, pemilihan anggota Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (Amin) yang lintas agama dan lintas suku merupakan upaya untuk mengubah persepsi dan stigma negatif yang melekat di masyarakat. Selain itu, kampanye Gus Imin di pecinan Glodok, Jakarta, pada Kamis (30/11) merupakan langkah yang tepat.

Baca juga: Anies-Muhaimin akan Kampanye Bersama di Jakarta Hari Ini

"Sudah benar dan tepat untuk menepis stigma tersebut. Muhaimin sendiri tokoh pluralis dan memimpin partai yang mengusung pluralisme juga, sehingga apa yang dilakukannya tentu akan disambut dengan baik," jelas Lili.

Terpisah, Direktur Eksekutif Algoritma sekaligus pengajar ilmu politik FISIP Universitas Indonesia Aditya Perdana berpendapat politik identitas sudah tidak relevan untuk diangkat dalam agenda kampanye capres-cawapres. Ia justru berpendapat, yang ditonjolkan Amin bukan persoalan identitas, tapi isu perubahan.

"Perubahan ekonomi dan kesejahteraan yang dirasakan oleh seluruh kelompok masyarakat, bukan hanya etnis Tionghoa," tandasnya.

Baca juga: PKB Kampanye dari Pintu ke Pintu untuk Gaet Kaum Muda

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga bagian dari Timnas Amin Lukmanul Khakim memastikan pasangan nomor urut 1 itu memiliki komitmen kuat untuk menjaga kebhinekaan dan toleransi. Anies dan Gus Imin, sambungnya, memiliki rekam jejak dalam merawat keberagaman dengan serius.

"Terbukti Jakarta sejak dipimpin Mas Anies harmoni kehidupan antarumat beragama makin baik, dan masing-masing ormas keagamaan mendapatkan sentuhan anggaran dari Pemda DKI," jelas Lukman.

Di sisi lain, Gus Imin yang berlatar belakang Nahdlatul Ulama disebut Lukman memiliki pandangan yang moderat dan menghargai kebhinekaan.

(Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat