Pengungsi Rohingya, Bakamla Musuh Saja Harus Kita Tolong
![Pengungsi Rohingya, Bakamla: Musuh Saja Harus Kita Tolong](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/df1dcb62e584101ea63c9ccd226b7064.jpg)
BADAN Keamanan Laut (Bakamla) RI mendapat tugas dari negara untuk mencegah pengungsi Rohingya yang masuk ke Indonesia lewat jalur laut. Kepala Bakamla RI Laksamana Madya Irvansyah mengatakan, operasi perairan di Aceh yang dilakukan pihaknya untuk mencegah pengungsi Rohingya sejauh ini terbatas, mengandalkan KN Pulau Marore-322.
Meski ditugaskan mencegah pengungsi Rohingya masuk, Irvansyah mengingatkan prinsip kemanusiaan yang dipegang jajarannya. Sebagai aparat di laut, Bakamla disebutnya tetap membantu pengungsi Rohingya yang berada dalam kondisi darurat di laut. Menurutnya, hal itu merupakan bagian dari kode etik pelaut.
"Siapa pun, jangankan Rohingya, yang belum tahu kita salahnya apa, musuh yang salah saja kita harus tolong kalau mereka punya kedaruratan atau emergency di laut," ujarnya di Taman Proklamasi, Jakarta, Jumat (29/12), dalam perayaan HUT ke-18 Bakamla RI.
Baca juga: Waspadai Sindikat Pengungsian Rohingya
"Kalau kita tidak melaksanakan menolong, itu sudah melanggar kode etik," sambung Irvansyah.
Saat melaksanakan operasi perairan di Aceh terakit pengungsi Rohingya, ia menjelaskan bahwa Bakamla berkoordinasi dengan instansi lain seperti TNI Angkatan Laut, Polri, maupun Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Baginya, Bakamla harus bekerja bersama-sama dan mengikuti perintah dari Presiden maupun kebijakan politik luar negeri Indonesia.
Baca juga: Pengungsi Rohingya yang Diusir Mahasiswa Aceh Sempat Mogok Makan, Tuntut Tempat Layak
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md meminta Bakamla untuk melakukan patroli guna mencegah datangnya pengungsi Rohingya. Pemerintah, sambungnya, fokus pada pencegahan dan memindahkan pengungsi Rohingya yang sudah ada di Aceh ke tempat lain.
"(Terkait pengungsi) Rohingya itu, pada prinsipnya kami menganut diplomasi kemanusiaan karena sifatnya kemanusiaan. Kami sedang mencari jalan," terangnya.(Z-3)
Terkini Lainnya
KLHK dan Bakamla Gagalkan Penyelundupan Kayu Ilegal di Laut Banda
Skor Indeks Keamanan Laut Nasional Meningkat
Kronologi Bakamla Tangkap Kapal Tanker BBM Ilegal Senilai Rp4,6 Triliun di Natuna
Indonesia Sita Kapal Tanker Iran Diduga Berisi Minyak Mentah Ilegal
Bakamla dan TNI AL Halau Tanker asal Marshall Masuk Selat Malaka
Cuaca Buruk Selat Malaka Pengaruhi Harga Ikan di Aceh
Kecelakaan Maut di Ruas Tol Sigli-Banda Aceh, 3 Tewas dan 4 Luka-luka
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Mendagri Tito: Dana Pengawasan Pilkada di 23 Daerah Aceh belum Terealisasi
Agus Fatoni Bahas Kesiapan PON 2024 dengan Kemenpora
Petani Cabai di Aceh Kembali Alami Gagal Panen
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap