Analis Intelijen Keterbukaan Data Pertahanan Bisa Jadi Strategi Gertak Lawan
![Analis Intelijen: Keterbukaan Data Pertahanan Bisa Jadi Strategi Gertak Lawan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/9ccac1d02b319efc54e7a0fa7736d521.jpg)
Analis intelijen, pertahanan, dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro mengungkapkan, di dalam dunia pertahanan, keterbukaan data bukan sesuatu yang tabu. Itu justru dapat dijadikan sebagai strategi untuk memberi gertakan kepada lawan.
"Dalam dunia pertahanan, keterbukaan data bukan hal tabu. Transparansi dapat dijadikan strategi untuk menimbulkan detterence effect (efek pencegahan) kepada lawan," ujar Ngasiman melalui keterangan tertulis, Senin (8/1).
Menurutnya, dengan membuka data pertahanan dan menunjukkan kekuatan atau senjata yang dimiliki, negara lain atau negara yang dikategorikan sebagai lawan akan berpikir dua kali untuk mengganggu. Bahkan, negara-negara adidaya yang memiliki senjata pemusnah massal seperti nuklir, secara terbuka mengumumkan di mana lokasi hulu ledak mereka berada.
"Lawan pasti berpikir dua kali jika mengetahui senjata apa yang kita miliki. Seperti negara pemilik nuklir, mereka mengumumkan hulu ledak mereka," ucap pria yang akrab disapa Simon itu.
Baca juga: Ini Tanggapan Mahfud MD soal Dibukanya Data Anggaran Pertahanan
Sementara, dari sudut pandang publik, kata dia, transparansi data pertahanan negara akan menimbulkan kepercayaan yang tinggi terhadap pemerintah dan dapat mencegah terjadinya korupsi. Oleh karena itu, keterbukaan data pertahanan memiliki banyak manfaat.
Jika merujuk Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2028 tentang Keterbukaan Informasi Publik, telah dijelaskan bahwa semua informasi publik dinyatakan terbuka dan dapat diakses. Informasi yang dikecualikan hanya yang bersifat ketat dan terbatas serta melalui mekanisme uji konsekuensi.
Lebih lanjut Simon menjelaskan, di negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia, data pertahanan tidak dapat dinyatakan rahasia secara sembarangan sehingga publik tidak bisa mengakses.
Baca juga: Jokowi: Tidak Semua Data Pertahanan Bisa Dibuka kayak Toko Kelontong
Menurutnya, ada data-data tertentu yang di dalamnya terkandung kepentingan publik yang besar, terutama terkait anggaran belanja untuk alutsista. Data tersebut harus disampaikan kepada masyarakat.
"Saya kira, permintaan pembukaan data terkait capaian Minimum Essential Force bukanlah hal yang berlebihan dan melanggar UU KIP. Termasuk, data anggaran dan alutsista yang kita miliki. Toh, lembaga-lembaga pemeringkat internasional bisa dengan mudah memperoleh data-data tersebut," ucapnya.
Adapun, data yang masuk kategori rahasia adalah terkait strategi, operasi, strategi peperangan, penempatan senjata strategis, dan hal teknis lain yang jika diketahui oleh
musuh akan memudahkan untuk melakukan penyerangan dan pelemahan.
"Kenegarawanan capres-capres kita diuji dengan sikap proporsional dalam menerapkan undang-undang. Tidak bisa kerahasiaan ditetapkan secara subjektif," tandas Simon. (Ant/Z-11)
Terkini Lainnya
Indeks Keterbukaan Informasi Tercatat Meningkat
Bersama BUMN lainnya, Asabri Komitmen Dukung Keterbukaan Infomasi Publik
MIND ID Terima Penghargaan Best Corporate Action Handling
PNM Terima Award Top Contributor BUMN for Communications di Ajang BCOMSS 2024
Menkominfo Sambut Baik Naskah Kajian Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik
Desa Tegal Harum Denpasar Masuk Tahap Visitasi Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik Nasional
Data Penerbangan tidak Disimpan di PDNS, Kemenhub: Tidak Ada Gangguan
Budi Arie Beberkan Identitas Bandar Judi Online, DPR: Buka Semua Data!
Menko Polhukam: Kementerian Wajib Memiliki Backup Data, Antisipasi Serangan Ransomware
Berani Menyerang Pusat Data Nasional, Apakah Ransomware Itu?
Satu Data Ketenagakerjaan Siap Berkolaborasi dengan Regsosek
Satu Data Perkebunan, Langkah Strategis menuju Perkebunan Berkelanjutan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap