Videotron Anies Dicekal, Ada yang Panik dengan Misi Gelombang Perubahan
![Videotron Anies Dicekal, Ada yang Panik dengan Misi Gelombang Perubahan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/876c2ce0bc28585c0b52856777f560c8.jpg)
VIDEOTRON calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, disebut dihentikan meski baru sehari ditayangkan.
Videotron di depan Grand Metropolitan Bekasi, Jawa Barat, dan Graha Mandiri, Jakarta, itu berisi visual dukungan hasil kolaborasi akun X (dulu Twitter) @aniesbubble dan @olpproject. Videotron tersebut dibiayai secara mandiri oleh pendukung paslon capres urut 01.
Presidium Perhimpunan Aktivis 98 (PA 98), Agung Nugroho, menilai bahwa peristiwa pencekalan videotron Anies itu adalah upaya menjegal paslon nomor 1 untuk kesekian kalinya.
Baca juga: Videotron Anies di Graha Mandiri Dicopot, Ini Kata Pemprov DKI
"Pencekalan videotron Anies adalah rangkaian penjegalan Anies menuju kursi RI-1," ujar Agung dalam siaran persnya kepada media hari ini Selasa (16/01) di Jakarta.
Agung mengungkapkan bahwa upaya penjegalan Anies menuju kursi RI-1 sudah dilakukan sejak masih menjabat sebagai Gubernur DKI.
Baca juga: Timnas Amin akan Tindaklanjuti Kasus Penyetopan Paksan Videotron Anies
"Semua peristiwa penjegalan kepada Anies adalah satu rangkaian dan dilakukan oleh kekuatan besar yang takut terhadap antusias massa dalam menyambut Anies sebagai pemimpin masa depan" jelas Agung yang juga pendiri Lintas Aktivis Jakarta (LAJ).
Agung mengungkapkan, rangkaian peristiwa penjegalan Anies dimulai dari pelarangan Anies oleh paspampres menyambut Persija yang menjadi juara, penjegalan pelaksanaan E1, pelarangan Anies mengambil langkah dalam pengendalian Covid 19 di DKI Jakarta, pelarangan tempat acara sosialisasi dan kampanye, sampai ancaman kepada pihak-pihak yang ingin membantu Anies dalam kampanye pilpres 2024.
Agung juga menyebutkan, rangkaian peristiwa menjegal Anies adalah cara-cara yang tidak demokratis dan kuat tendensinya ada penggunaan pengaruh kekuasaan.
"Cara-cara tidak demokratis semakin telanjang mata dan ini bukti ada yang panik dalam melihat besarnya gelombang rakyat yang mendambakan perubahan" lanjut Agung.
Namun demikian, Agung mengingatkan bahwa semua rangkaian penjegalan Anies adalah gejala semakin kuatnya pemilu 2024 tidak akan berjalan jujur dan adil (jurdil).
"Satu-satunya jalan agar pemilu jurdil adalah memaksa pengguna untuk ke luar dari arena pemilu agar tidak ada lagi tendensi kekuasaan bermain-main dengan proses pemilu demi kemenangan salah satu paslon," ujar Agung mengingatkan. (Ssr/Z-7)
Terkini Lainnya
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
PKS Menyerahkan Pembentukan Koalisi Pilkada Jakarta Kepada Anies
Peta Koalisi Parpol di Pilpres dan Pilkada Diperkirakan Berbeda
Anies Maju Pilgub Jakarta, Suasana Politik Dinilai Serupa Pilpres 2024
Kader Barisan 8 Center Dipersiapkan Maju di Pilkada 2024
Putusan PN Jakpus Langgar UUD 1945
Sulit Ciptakan Tiga Poros untuk Pilkada Jakarta
PSI Masih Berhitung Peluang Kaesang Maju Pilgub
PKS Kunci Anies-Sohibul, PKB Condong ke Anies-Ida Fauziyah
PDIP-PKB Bikin Poros Baru di Pilgub Jakarta? Puan: Bisa Saja
Kunci Anies-Sohibul, Mardani: Banyak yang Tertarik dengan AMAN
Plang Jakhabitat DP Nol Rupiah Era Anies Hilang, Heru Budi: Saya enggak Utak-atik
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap