visitaaponce.com

Aktivis Lintas Generasi Ziarah ke Makam Korban Tragedi Trisakti

Aktivis Lintas Generasi Ziarah ke Makam Korban Tragedi Trisakti
Aktivis Lintas Generasi Tegak Lurus Reformasi ziarah ke makam empat mahasiswa korban Tragedi Trisakti di TPU Tanah Kusir, Kamis (1/2).(Ist)

RIBUAN Aktivis Lintas Generasi Tegak Lurus Reformasi ziarah ke makam empat mahasiswa yang menjadi korban Tragedi Trisakti di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Kamis (1/2). Mereka berziarah ke makam Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto, dan Hendriawan Sie.

Ketua Umum Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi (Barikade) 98, Benny Rhamdani, mengatakan ziarah tersebut merupakan sikap para pejuang reformasi yang menolak lupa atas tragedi berdarah 25 tahun lalu.

"Kedatangan kami hari ini, dua ribu massa, yang tergabung dalam Aktivis Lintas Generasi Tegak Lurus Reformasi, ingin mengirim pesan kepada negara, perjuangan reformasi belum tuntas. Kami menagih janji negara, segera selesaikan kasus pelanggaran HAM masa lalu," kata Benny.

Baca juga : Aktivis 98: Ada Capres yang Berpotensi Bawa Indonesia Kembali ke Era Orba

Benny hadir bersama keluarga korban, yakni orangtua Elang Mulia Lesmana, Asese Widodo. Menurut dia, para keluarga korban masih menunggu keadilan hukum bagi anak mereka yang telah mengorbankan nyawa demi tegaknya reformasi.

"Hingga hari ini, perjuangan keluarga korban dalam menuntut keadilan belum tuntas. Mereka masih menunggu keadilan hukum dari negara, atas pengorbanan anak-anak mereka dalam memperjuangkan reformasi 98."

Benny menduga orang yang paling bertanggung jawab dalam insiden berdarah 12 Mei 1998 adalah Prabowo Subianto, yang saat ini menjadi calon presiden (capres). Pada 1998, Prabowo menjabat Danjen Kopassus dan tim mawar yang ada di satuan itu disebut-sebut telah menculik beberapa aktivis.

Baca juga : Gelar Aksi Kamisan, Benny Rhamdani Ajak Aktivis Jaga Kesakralan Istana Negara

Selain Keputusan Dewan Kehormatan Perwira, sambung dia, rekomendasi DPR RI dan Komnas HAM terkait penuntasan kasus tersebut juga sudah keluar. Bahkan, pada Januari 2023, negara juga telah mengeluarkan keputusan tentang 12 kejahatan HAM masa lalu.

Pada kesempatan itu, orangtua korban Elang Mulia Lesmana, Asese Widodo mengimbau kepada masyarakat agar tidak memiliki calon presiden yang memiliki riwayat pelanggaran HAM. "Saya orangtua korban setiap hari mencari keadilan untuk anak saya. Hingga hari ini tak mendapat keadilan," tandasnya. (J-2)

Baca juga : Prabowo Klaim Korban Penculikan Dikembalikan, PBHI: Memang Belanja di Warung?

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat