visitaaponce.com

Ahok Disebut tidak Tahan Lihat Jokowi Merusak Demokrasi

Ahok Disebut tidak Tahan Lihat Jokowi Merusak Demokrasi
Basuki Tjahaja Purnama(Antara)

MANTAN Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik Presiden Joko Widodo.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Hanteru Sitorus  menyebut langkah Ahok yang mundur dari Pertamina merupakan perlawanan dan kritik terhadap pemerintahan Jokowi.

"Ahok itu keluar dari Pertamina karena tidak tahan melihat Jokowi menggunakan kekuasaan untuk memenangkan anaknya, merusak tatanan, merusak demokrasi," ujarnya lewat keterangan yang diterima.

Baca juga : Alumni Pesantren Gontor Bergerak Lawan Rezim Jokowi

Deddy tidak sepakat dengan julukan kuda putih terhadap Ahok yang dianggap untuk mencegah koalisi Anies-Baswedan-Muhaimin Iskandar una menghadapi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di putaran kedua Pemilihan Presiden (Pilpres).

Dia menegaskan, narasi kuda putih omong kosong belaka. "Tidak ada kuda putih, yang ada 'rambut putih'!," tegasnya.

Deddy mengakui paslon Prabowo-Gibran sangat mungkin masuk putaran kedua Pilpres. Namun, Deddy memastikan Prabowo-Gibran akan kalah di putaran kedua.

Baca juga : Presiden tak Sensitif Tanggapi Kritik Civitas Academica

Deddy memastikan, di putaran kedua, seluruh rakyat Indonesia akan bersatu untuk menumbangkan dinasti Jokowi.

"Rakyat akan memastikan negara ini tidak jatuh kepada orang yang serakah, emosional, punya rekam jejak masa lalu, dan anak yang belum bisa kerja untuk memimpin negara ketika Presiden berhalangan," tegas Deddy.

Sebelumnya, viral potongan video Ahok yang mengatakan Presiden Joko Widodo dan juga anaknya, Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja. (P-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat