Presiden tak Sensitif Tanggapi Kritik Civitas Academica
![Presiden tak Sensitif Tanggapi Kritik Civitas Academica](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/26d9fb21362a76a731732c28e612b2e3.jpg)
PRESIDEN Joko Widodo dinilai tidak sensitif dalam menanggapi kritik yang datang dari civitas academica sejumlah universitas mengenai kondisi demokrasi Tanah Air belakangan ini. Respons normatif yang kerap dilontarkan Jokowi menunjukkan perlunya strategi lain agar pesan para sivitas akademik lebih didengarkan.
Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Neni Nur Hayat berpendapat, para sivitas akademik yang telah menyatakan sikap itu didorong oleh keprihatinan atas upaya nepotisme yang dibangun oleh pemerintahan Jokowi sendiri. Baginya, sikap itu murni objektif dan bukan kepentingan politik sesaat.
"Presiden sangat normatif menjawab bahwa hal ini wajar karena negara demokratis. Itu menunjukkan sikap Presiden yang tidak tahu malu dan tidak sensitif," ujarnya kepada Media Indonesia, Sabtu (3/2).
Baca juga : Petisi Civitas Academica UGM untuk Presiden Jokowi Wujud Kesadaran UGM
Menurut Neni, saat ini demokrasi yang berlangsung di Indonesia sudah tuna adab. Sebab, Pemilu 2024 yang tinggal hitungan hari lagi itu telah dirusak oleh Presiden Jokowi sendiri dengan netralitas yang makin dipertanyakan. Oleh karena itu, ia berpendapat penyelenggaraan pemilu yang jujur, adil, dan berintegritas hanyalah sebuah angan-angan.
"Pemilu kali ini sangat jauh dari esensi. Demokrasi hanya menjadi topeng untuk mendapatkan legitimasi kemenangan yang diraih dengan menghalalkan segala cara," tandasnya.
Kebiasaan Jokowi
Dihubungi terpisah, peneliti pada Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia Wawan Kurniawan menekankan pada dasarnya Presiden Jokowi tidak mengabaikan pesan para civitas academica. Kendati demikian, respon normatif yang disampaikan memang sebagaimana kebiasaan Jokowi.
Baca juga : Cawe-Cawe Pemilu 2024, Presiden Jokowi Tunjukkan Gejala Post Power Syndrome
"Mungkin butuh upaya protes lebih atau strategis lain agar pesan dan respon untuk Presiden itu bisa sesuai yang diharapkan," kata Wawan.
Wawan menilai, jawaban normatif itu dikeluarkan Presiden untuk menunjukkan bahwa situasi yang terjadi saat ini baik-baik saja. Terlepas dari reaksi Presiden, ia berharap publik dapat memaknai sikap sivitas dari berbagai universitas dengan baik.
"Kecuali mereka hanya melihat respon Jokowi, artinya upaya guru besar itu mungkin tidak akan berefek signifikan," pungkasnya.
Baca juga : Tito Karnavian Jadi Plt Menkopolhukam, Timnas AMIN: Jaga Netralitas
Sementara itu, rohaniwan sekaligus Sekretaris Dewan Nasional Setara Institute Antonius Benny Susetyo mengatakan pesan para guru besar harus dilihat sebagai gerakan moral untuk meluruskan kembali semangat Reformasi 1998 yang diperjuangkan untuk meruntuhkan praktik KKN dalam negara.
Menurutnya Romo Benny, keprihatinan kalangan akademis menjadi peringatan bagi jalannya demokrasi di Indonesia untuk kembali pada rohnya yang substansial.
"Roh demokrasi yang substansial itu adalah demokrasi yang harusnya berlaku adil, jujur, integritas, dan tidak memihak," ujarnya. (Tri/Z-7)
Terkini Lainnya
Kebiasaan Jokowi
Hari Raya Waisak Diharapkan Rekatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Perpustakaan Universitas BSI Masuk Daftar Perpustakaan Kriteria UniRank
Mahasiswa Minta Polda Metro Jaya Setop Dugaan Kriminalisasi Aktivis Kampus
UMY Bidik 15 Besar Perguruan Tinggi di Indonesia, Family Day Milad Ke-43 Jadi Momentum Bersyukur
Prof Dr Sri Widyastuti Dilantik Sebagai Plt Rektor UP
Civitas Akademika Inginkan Pemilu yang Aman dan Damai
Polri Gelar Lomba Kritik untuk Bahan Evaluasi dan Perbaikan
Ini Jawaban Panglima TNI Ratas 'Hujan' Kritik Revisi UU TNI
Nawawi Pomolango Bantah Pergantian Jubir Karena Kritik Pimpinan
Usulan Wajib Militer Rishi Sunak Dikritik Partai Konservatif Britania
Contoh Esai dan Cara Membuatnya
Peraih Nobel Malala Yousafzai Bersumpah Mendukung Gaza
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap