Terjadi Peningkatan Migrasi Radikalisasi di Kalangan Remaja
![Terjadi Peningkatan Migrasi Radikalisasi di Kalangan Remaja](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/3f9bd799e4e3308b3e3c2c6ad2d4b7c5.jpg)
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Rycko Amelza Dahniel membeberkan data Setara Institute yang menjadi salah satu kolaborator penelitian BNPT. Data itu menunjukkan kelompok remaja sangat rentan terpapar paham radikalisme.
"Data Setara Institute menunjukkan terjadinya peningkatan migrasi radikalisasi di kalangan remaja, dari kelompok toleran menjadi intoleran pasif, dari intoleran pasif menjadi aktif, dan yang aktif menjadi terpapar," kata Rycko dalam rapat kerja nasional (rakernas) 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa, 20 Februari 2024.
Rycko juga memaparkan data Indonesia Knowledge Hub (I-Khub) BNPT Outlook 2023, yang menunjukkan perempuan, anak, dan remaja menjadi kelompok terbanyak target radikalisasi. Baik secara offline maupun online.
Baca juga : BNPT: Mahasiswa Harus Waspadai Kelompok Pemecah Belah Bangsa
"Hasil penelitian yang dilakukan sejak 2016 sampai 2023, meskipun peningkatan migrasi ini hanya satu digit, namun kelompok rentan ini adalah generasi penerus bangsa," ungkap jenderal polisi bintang tiga itu.
Mantan Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri ini membayangkan bila generasi penerus bangsa itu disusupi paham radikal yang bahan baku utamanya adalah intoleransi, tidak dapat menerima perbedaan, merasa paling benar, dan memaksakan kebenarannya kepada orang atau kelompok lain. Terlebih yang tidak sepaham dianggap lawan, harus dihancurkan, dikafirkan, bahkan dihalalkan darahnya.
"Maka saat itu sesungguhnya akhir dari perjalanan sejarah negara Kesatuan Republik Indonesia, Indonesia selesai, the end of Indonesia," ungkap Rycko.
Baca juga : Kepala BNPT Sebut Pola Serangan Terorisme Berubah
Bahkan, Rycko memandang sama saja mewariskan bom waktu dan kehancuran Indonesia di masa depan bila pemerintah abai dan lengah untuk membangun ketahanan generasi muda dari ideologi kekerasan radikal dan terorisme.
"Ini salah satu tantangan kita dalam menanggulangi terorisme di Indonesia saat ini," pungkas dia.
Maka itu, perempuan, anak-anak dan remaja menjadi fokus BNPT dalam pemberian perlindungan atas paham radikalisme dan ancaman tindak pidana terorisme. BNPT memiliki tujuh program prioritas, yakni perlindungan kepada Perempuan, Anak-anak dan Remaja; Pembentukan Desa Siapsiaga; Pembentukan Sekolah Damai; Pembentukan Kampus Kebangsaan; Program Asesmen Pegawai dengan Tugas Risiko Tinggi; Program Penanganan Warga Negara Indonesia yang Terafiliasi Foreign Terrorist Fighter (FTF); dan Program Reintegrasi dan Reedukasi Mitra Deradikalisasi serta Keluarga di luar Lapas.
Baca juga : Ulama Dukung Tindakan Tegas terhadap Terorisme
Program-program tersebut diharapkan dapat memperkuat upaya pencegahan yang wajib dilakukan oleh pemerintah sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 dengan Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Tujuh program prioritas tersebut bertujuan untuk mendukung terciptanya ketahanan masyarakat terhadap ancaman terorisme.
Ketujuh program itu juga akan menjadi bagian implementasi Perpres Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE). Ketujuh program prioritas tersebut termasuk target capaian dan indikator keberhasilan.
BNPT menggelar rakernas 2024 melibatkan seluruh pemangku kepentingan di BNPT, termasuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), Duta Damai dan Kelompok Ahli. Di samping itu, juga turut dihadiri Plt. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Muhammad Tito Karnavian, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, dan Kepala Detasemen Khusus (Kadensus) 88 Antiteror Polri Brigjen Sentot Prasetyo. (Z-7)
Terkini Lainnya
Romo Magnis: Reformasi Satukan Keragaman tapi Gagal Berantas KKN
Beragama Maslahat untuk Kesejahteraan Masyarakat
Bunuh 2 Polisi, Malaysia Tangkap 7 Orang Anggota Jemaah Islamiyah
Kebijakan Pencegahan Radikalisme dan Terorisme Harus Dilanjutkan dan Diperkuat
Gus Miftah Mendorong Dialog Kebangsaan untuk Lawan Radikalisme di Kalangan Pelajar
18 Objek Vital Kantongi Sertifikat Penanggulangan Terorisme
Polisi Sasar Pelajar SMA Berantas Judi Online di Bogor
Kasus Perundungan dan Narkoba di Kalangan Remaja Jadi Perhatian Khusus
Tren Pebbling di Kalangan Remaja, Mengapa Generasi Muda Terpesona?
Orangtua Harus Tahu Cara Mengatasi Migrain pada Anak
Paris Hilton Mengaku Dicekok Obat-obatan dan Dilecehkan
Di Balik Tren Pick Me, Mengapa Remaja Berusaha Terlihat Berbeda?
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap