visitaaponce.com

PAN Sebut PKS Terbiasa Berada di Luar Pemerintahan

PAN Sebut PKS Terbiasa Berada di Luar Pemerintahan
Sekjen PAN Eddy Soeparno (kiri) berbincang dengan Waketum PAN Yandri Susanto (kanan)(Antara)

POTENSI bergabungnya PKS ke koalisi Prabowo-Gibran mendapat penolakan dari Partai Gelora. Menanggapi hal tersebut, PAN selaku partai yang ada di dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran menyebut bahwa PKS sudah terlatih berada di luar pemerintahan.

“Itu diserahkan kepada Pak Prabowo, tapi kan PKS juga sudah terlatih di luar (pemerintahan) kan. Bagi PKS di dalam dan di luar ya sama aja,” ungkap Waketum PAN Yandri Susanto kepada wartawan, Senin (29/4). 

Sejatinya, Yandri menerangkan tak masalah jika PKS bakal bergabung KIM. Namun, Yandri tak bisa berspekulasi apakah Prabowo telah mengajak PKS untuk bergabung dalam pemerintahannya ke depan.

Baca juga :  Pasca Golkar dan PAN Gabung Prabowo, PKS Klaim Peta Pilpres Makin Terlihat Jelas

“Kalau PAN itu siapa saja yang diajak koalisi di luar Koalisi Indonesia Maju diserahkan kepada Pak Prabowo sebagai presiden terpilih,” ujarnya.

“Saya sudah berulang menyampaikan kalau bagi PAN tidak ada persoalan kalau ada partai baru mau gabung kepada Pak Prabowo sebagai penguatan dalam membangun bangsa ke depan,” tambah Yandri.

Yandri mengingatkan bahwa di dalam demokrasi yang sehat perlu ada kontrol yang terhadap pemerintahan baru.

Baca juga : Golkar-PAN merapat ke Prabowo, PKS: Kami Siap Berkompetisi

Yandri menegaskan partai di luar pemerintahan juga diperlukan dan sama terhormatnya dengan yang di dalam pemerintahan.

“Nah saya nggak tahu PKS diajak atau nggak, PAN masih belum dapat informasi. Haknya Pak Prabowo untuk mengajak atau pun tidak mengajak, dan keputusan di luar PAN kami juga nggak bisa intervensi,” ucapnya.

Sebelumnya, Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menolak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga : PDIP dan PKS Jadi Harapan Terakhir untuk Jalankan Mesin Oposisi

Pasalnya PKS dinilai telah memunculkan narasi yang menyerang Prabowo-Gibran saat masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelora Indonesia Mahfuz Sidik melalui keterangan tertulis, Minggu (28/4). (Z-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat