visitaaponce.com

Mahfud MD Balik Mengajar di Kampus Tunjukkan Etika Politik yang Baik

Mahfud MD Balik Mengajar di Kampus Tunjukkan Etika Politik yang Baik
Mahfud MD(AFP)

Pakar ilmu politik Universitas Pembangunan  Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) Ardli Johan Kusuma menilai rencana Mahfud MD untuk kembali ke kampus seusai Pilpres 2024 adalah sikap etika politik yang baik.

"Terkait rencana kembalinya Mahfud MD kembali ke dunia akademisi menunjukkan sikap etika berpolitik yang baik. Kita tahu bahwa Mahfud MD memang salah satu dari sedikit tokoh dan politisi yang sering mencontohkan etika berpolitik praktis yang baik," ujar Ardli di Jakarta, Selasa (7/5).

Sikap yang positif dan professional juga pernah ditunjukkan Guru Besar Hukum Tata Negara itu selepas Pilpres 2014 lalu. Saat itu, Mahfud menolak tawaran dari Joko Widodo yang baru saja menjadi presiden. Penolakan itu dilakukan dengan alasan bahwa pada pertarungan Pemilu 2014, Mahfud berada pada kubu yang berseberangan dengan Jokowi.

Baca juga : Mahfud MD: Gugatan ke MK bukan untuk Jadi Pemenang

"Dia baru mau bergabung pada periode setelahnya, yaitu 2019, ketika merasa sudah memberi kontribusi pada kubu Jokowi pada pertarungan Pemilu 2019," jelasnya.

Oleh sebab itu, ia mengatakan bahwa budaya politik yang dicontohkan oleh Mahfud merupakan sesuatu hal yang sangat baik dan patut ditiru.

"Hal itu memberikan pemahaman bahwa politik tidak semata-mata tentang kekuasaan, tetapi dalam berpolitik juga ada etika dan norma yang seharusnya dijadikan sebagai landasan dalam berpolitik," tandas Ardli.

Baca juga : Rekapitulasi Nasional, Prabowo-Gibran Raih Suara Tertinggi di Maluku

Sebelumnya, Mahfud menyatakan bahwa dirinya akan terus berjuang di banyak jalan pasca-Pilpres 2024. Selain itu, ia mengatakan bahwa akan Kembali mengajar di kampus.

"Saya kembali ke kampus, terutama meluruskan cara kita berhukum," kata Mahfud dalam acara Halalbihalal Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud di Rumah Pemenangan, Jalan Teuku Umar Nomor 9, Jakarta, Senin (6/5).

Pasalnya, lanjut dia, kini para elite mempraktikkan hukum tanpa etika. Ia mencontohkan undang-undang kini dibentuk sesuai dengan selera elite yang mempunyai kepentingan jangka pendek dan kelompok kecil. Oleh sebab itu, praktik hukum harus diluruskan.

"Saya akan mengawal di bidang hukum. Pengadilan tentu saja karena berhukum itu ada di pembuatan hukum, ada di kerja sehari-hari pemerintahan, dan ada di pengadilan. Nah, sekarang ini yang harus kita tata semua agar negara ini selamat," jelasnya. (Ant/Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat