Ramadan Sarana Pendidikan Kebangkitan Umat
![Ramadan Sarana Pendidikan Kebangkitan Umat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/45b3ad86fbaa38eb33cedcbc39562ee3.jpg)
MEMASUKI malam pertama bulan suci Ramadan, Plt. Sekretaris Balitbang dan Diklat Kemenag RI M. Arskal Salim mengingatkan, agar umat muslim menyambut dengan suka cita. Sebab, di bulan Ramadan akan ada banyak karunia dari Allah Swt.
“Ini merupakan kebahagiaan bagi kita, kegembiraan bagi kita, karena Ramadan itu ibarat tamu agung yang menghampiri kita, tamu istimewa akan menghampiri, melewati tempat kita,” ungkap Arskal dalam ceramah di Masjid Nursiah Daud Paloh, Jakarta, pada Rabu (22/3).
Ia mengingatkan bahwa di bulan Ramadan ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadr. Selain penuh karunia Allah, bulan Ramadan ini adalah bulan pendidikan jasmani dan rohani.
Baca juga: Ramadan Momentum Bentengi Diri dari Rasa Benci dan Intoleransi
"Karena Ramadan kita berpuasa, menahan diri, menekan diri, menahan diri dari makan dan minum serta segala hal yang membatalkan puasa mulai dari fajar hingga terbenamnya matahari. Dengan menekan diri, mengendalikan diri kita berpantang untuk tidak makan dan minum di siang hari, tidak dibenarkan untuk melakukan hal-hal berdosa lainnya, dalam bulan Ramadan ini dilatih untuk menekan hal itu untuk tidak melakukannya sama sekali," jelasnya.
Sudah banyak penelitian yang membuktikan dengan berpuasa maka berbagai penyakit itu bisa dinetralisir, bahkan hilang.
Baca juga: 5 Tradisi Unik Masyarakat Indonesia Menyambut Ramadan
"Karena itulah maka dengan puasa pendidikan jasmani dan rohani dan bisa membangkitkan umat yang terbaik," tandasnya.
Dalam kesempatan ini, Arskal menjelaskan berdasarkan puasa umat muslim dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama adalah umat yang berpuasa secara awam hanya menahan lapar dan haus, ada yang disebut Khawas; kelompok yang tidak sekadar menahan lapar, menahan haus tapi betul-betul membentengi segala indera nya dari hal-hal yang haram yang membuat puasa tidak tercapai, lalu ada kelompok yang istimewa; Khawasul Khawas jumlahnya sedikit, mereka yang setiap detiknya, setiap menitnya, setiap waktunya tidak pernah lepas berdzikir kepada Allah. (Z-10)
Terkini Lainnya
Dalil tentang Sholat Kafarat Jumat Terakhir Ramadhan
Doa-Doa Akhir Ramadan agar tidak Menjadi yang Terakhir
Yoseph Taher Sabet Gelar Juara Kategori Terbuka Ramadhan Cup 2024
Pegadaian Gelar Panggung Emas dalam Rangka Puncak Festival Ramadan
Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bawa Rasa Nasionalisme Sejak Dini
Stabilkan Harga Pangan Jelang Lebaran, Pemprov Jateng Kembali Galakkan Pasar Murah
Mudik, Tradisi Idul Fitri yang Bernilai Ibadah
Kesempurnaan Hidup Manusia adalah Kematian
Menggemakan Tobat pada Lailatulqadar
Momentum untuk Sempurnakan Kepekaan Sosial
Islam dan Ilmu Pengetahuan Harus Bersinergi
Rahmat dan Hidayah bagi Hamba yang Istimewa pada Ramadan
Pluralisme Adalah Sunnatullah
Puasa dari Pencitraan Diri
Merawat Toleransi
Makna Kemenangan Idul Fitri
Kekuatan Doa
Kekuatan Berjemaah
Kisah Nabi Musa Melawan Firaun
Arti Jihad Sesungguhnya
Larangan Mengharamkan yang Halal
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap