Frankfurt Jadi Kota Pertama di Jerman yang Rayakan Ramadan
![Frankfurt Jadi Kota Pertama di Jerman yang Rayakan Ramadan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/b2217e4e8bf86eddcddcc40cd9e4ae2c.jpg)
KOTA Frankfurt, Jerman menyalakan lampu perayaan, Minggu (10/3) waktu setempat. Lampu tersebut bertujuan untuk merayakan bulan suci Ramadan, yang menurut media lokal, merupakan perayaan pertama secara nasional di negara Eropa itu.
Sebuah papan besar bertuliskan "Selamat Ramadan" dengan lampu berbentuk bintang, lentera, dan bulan sabit diresmikan dalam upacara, menerangi jalan di pusat kota yang dipenuhi dengan restoran dan kafe.
Menurut pejabat lokal dan media Jerman, tahun ini adalah pertama kalinya sebuah kota di Jerman memasang penerangan jalan untuk Ramadan.
Baca juga : 320 Penerbangan di Bandara Frankfurt Gagal Terbang karena Badai Salju
Wali Kota Frankfurt Nargess Eskandari-Gruenberg menyebut simbol itu sebagai "isyarat indah" yang merepresentasikan "masyarakat Frankfurt yang hidup berdampingan dengan damai".
“Di saat krisis dan perang, lampu ini merupakan tanda harapan bagi semua orang dan memperkuat keserasian dalam masyarakat perkotaan kita yang beragam,” kata Eskandari-Gruenber dilansir AFP.
Kota yang merupakan pusat keuangan Jerman itu memiliki populasi lebih dari 750.000 orang dan merupakan rumah untuk sekitar 100.000 umat Muslim.
Baca juga : Sambut Ramadan, IM3 Gelar Kampanye Nyatakan Silaturahmi dengan Freedom Internet
Lampu Ramadan Frankfurt dilaporkan menelan biaya setidaknya 75.000 euro atau sekitar Rp 1,2 miliar.
Selain Frankfurt, dekorasi jalanan bertema Ramadan juga dipajang di Cologne untuk pertama kalinya. Pun demikian, tidak seperti Frankfurt, dekorasi di Cologne dibiayai oleh sumbangan swasta dan bukan dana publik.
Dewan Koordinasi Umat Islam cabang Frankfurt menyambut baik lampu jalan tersebut sebagai tanda penghargaan dan pengakuan terhadap keragaman budaya dan agama di kota yang terletak di wilayah barat ini.
Baca juga : Ibu Hamil yang Berpuasa Diingatkan tidak banyak Konsumsi Makanan Manis
Ide untuk menggantung lampu datang dari anggota dewan kota Omar Shehata, dari Partai Sosial Demokrat. Shehata mengatakan kepada surat kabar Frankfurter Allgemeine bahwa dia terinspirasi oleh London, yang tahun lalu untuk pertama kalinya menyala menyambut Ramadan.
Namun, di sela keberagaman yang indah ini, muncul juga kritik. Robert Lambrou, seorang anggota parlemen regional di Hesse, dari partai sayap kanan, AfD, mengutuk dekorasi Ramadan sebagai “isyarat ketundukan pada Islam”.
Sheeta pun menanggapi kritik oposisinya dengan menyebut fakta bahwa orang Frankfurt bersatu melawan paham ekstrim kanan.
“Banyak orang di Frankfurt bersatu melawan ekstremisme sayap kanan, anti-Semitisme, dan rasisme anti-Muslim." (Z-1)
Terkini Lainnya
320 Penerbangan di Bandara Frankfurt Gagal Terbang karena Badai Salju
Indonesia Boikot Pameran Buku Frankfurt karena Memihak Zionis Israel
Preview Spanyol vs Jerman: Adu Kuat Lini Tengah
Lufthansa Menangguhkan Penerbangan Malam ke dan dari Libanon
Nagelsmann Sebut Kemenangan Jerman atas Denmark Penuh Drama
EURO 2024: Pelatih Denmark Kasper Hjulmand Kritik "Aturan Handball Konyol"
Jamal Musiala Samai Pencetak Gol Terbanyak EURO 2024
Jerman vs Denmark, Jerman Melaju ke Perempat Final EURO 2024 dengan Kemenangan 2-0 atas Denmark
Pluralisme Adalah Sunnatullah
Puasa dari Pencitraan Diri
Merawat Toleransi
Makna Kemenangan Idul Fitri
Kekuatan Doa
Kekuatan Berjemaah
Kisah Nabi Musa Melawan Firaun
Arti Jihad Sesungguhnya
Larangan Mengharamkan yang Halal
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap