Ketahui Skala Prioritas Ibadah pada Bulan Ramadan
![Ketahui Skala Prioritas Ibadah pada Bulan Ramadan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/bbbcae7aa4fb0b37b0cebbefe9d3e96a.jpg)
BULAN Ramadan merupakan waktu terbaik yang mengantarkan umat muslim ke gerbang pahala yang lebih besar dari biasanya. Setiap keutamaan yang terkandung di bulan Ramadan akan melipatgandakan pahala yang menjadikan bulan ini teramat istimewa.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Buya Yahya menjelaskan, umat Islam perlu memperhatikan adanya skala prioritas ibadah khususnya pelaksanaan salat di bulan Ramadan. Menurutnya, hal itu amat penting diketahui agar tak ada kesalahpahaman bahwa di bulan Ramadhan yang paling penting hanyalah berpuasa dan sholat tarawih, sementara salat wajib tertinggal.
“Ibadah itu ada tingkatan, kalau ingin melakukan suatu pasti ada skala prioritas untuk menentukan mana yang lebih dulu dijalankan,” ujarnya dalam kajian rutin Buya Yahya bertajuk Skala prioritas Ibadah di Bulan Ramadan, dilansir kemarin.
Baca juga : Puasa Ramadan Harus Bisa Tingkatkan Takwa
Buya Yahya mengatakan bahwa ibadah salat yang harus diprioritaskan bagi umat muslim selama bulan Ramadan adalah salat fardu yakni salat wajib lima waktu, kemudian salat ba’diyah dan qobliyah.
“Jadi ibadah salat yang paling hebat pahalanya adalah salat fardu, maka jangan tinggalkan salat fardu sebab tidak ada yang bisa mengalahkan salat fardhu. Kemudian yang kedua adalah melakukan salat ba'diyah dan qobliyah,” kata dia.
Selain itu, Buya Yahya menjelaskan bahwa skala prioritas ibadah salat berikutnya adalah salat sunnah tarawih lalu salat sunnah dhuha dan witir. Menurut Buya Yahya, penting bagi umat Islam untuk menegakkan salat tarawih, sementara salat dhuha dan witir dikatakan sama dengan salat ba’diyah dan qabliyah. “Salat tarawih di dalam bulan Ramadan tidak bisa mengalahkan ba'diyah Isya di bulan Ramadhan, dan sebaiknya saat salat tarawih sebaiknya lakukan juga salat ba'diyah Isya. Kita harus menjalaninya karena memiliki nilai pahala yang hebat luar biasa, akan ada banyak keagungan dan ampunan yang diberikan pada mereka yang menjalan salat tersebut,” jelasnya.
Bagi masyarakat muslim yang memiliki waktu luang dan bisa menjalankan salat tarawih di dalam masjid atau rumah. Buya menyarankan agar menjalankannya dengan sistem rakaat paling banyak. “Sebaiknya pada minggu pertama anda melakukan salat tarawih berjamaah dan berkumpul di masjid. Hal ini pernah dicontohkan pada masa Nabi, beliau melakukan salat tarawih hari pertama hingga hari kelima di masjid lalu pada hari keenam menjalankannya di dalam rumah, lalu pada minggu berikutnya dilanjutkan lagi di masjid,” ujarnya. (Dev/H-2)
Terkini Lainnya
Hari-Hari Tasyrik: Pengertian, Larangan, dan Amalannya
Zikir, Selawat, Doa, Amalan dalam 10 Hari Pertama Zulhijah
Ganjaran Besar Puasa Sembilan Hari Awal Zulhijah
Sejarah Peristiwa dan Keutamaan 10 Hari Pertama pada Zulhijah
Niat Puasa Sunah Zulhijah Menjelang Iduladha
Bacaan dan Tata Cara Mandi Wajib untuk Puasa Ramadhan
Mudik, Tradisi Idul Fitri yang Bernilai Ibadah
Kesempurnaan Hidup Manusia adalah Kematian
Menggemakan Tobat pada Lailatulqadar
Momentum untuk Sempurnakan Kepekaan Sosial
Islam dan Ilmu Pengetahuan Harus Bersinergi
Rahmat dan Hidayah bagi Hamba yang Istimewa pada Ramadan
Pluralisme Adalah Sunnatullah
Puasa dari Pencitraan Diri
Merawat Toleransi
Makna Kemenangan Idul Fitri
Kekuatan Doa
Kekuatan Berjemaah
Kisah Nabi Musa Melawan Firaun
Arti Jihad Sesungguhnya
Larangan Mengharamkan yang Halal
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap