Sajak-sajak Baltasar Lukem
![Sajak-sajak Baltasar Lukem](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/11/86bd6a40ac29da4fd207ea7cfbf9b83d.gif)
Gereja Berdarah
Menjulang tinggi,
berdiri di kening kota
rupamu pukau pengunjung.
menarik seribuan pasang mata.
Tak tertanding rupa dan gaya dunia,
di sini, berdiri abadi di bumi Tsarisina.
Mereka menyebutmu;
Gereja Berdarah, tak salah;
sudah termaktub kitab sejarah,
di sini, sang raja menumpahkan darah.
12 Maret 2021
Di Emperan Toko
Seorang nenek yang bungkuk
berdiri di emperan toko kelontong,
bermantel usang, berkerudung lusuh.
raut wajah lelah, tatapan mata kosong
penuh iba, menanti sedekah peziarah kota.
Rambut memerak
memandang pucat masai
lusuh keriputmu, aku tak tega.
Batin terusik, melihat tubuh lusuh,
angin utara musim dingin menerpa.
Gerangan apa memaksamu;
mengais rezeki di tugu emperan
tak ada siapa yang menopangmu,
pada penghujung ziarah di bumi fana.
Anak, cucu, relawan kota di manakah?
Pada mezbah yang ranum
telapak tangan bergemetar kedinginan,
kuletakkan kasih sembari tersenyum simpul,
"Selamat Hari Perempuan," bisikku, perlahan.
Sukacita
pancaran sinar kasih,
sayu tak terbendung gita.
Penuh syukur, terbesit bibir retak.
"Terima kasih, semoga Tuhan melindungi," balasnya.
Sepenggal doa tulus
ungkapan hati nan ikhlas
perempuan berhari senja
mengetuk pintu bait Tuhan,
berkat bagi insan penolong.
8 Maret 2021
Tahun Baru
Di malam tahun baru,
keluarga bersatu dadu.
Berbusana serba baharu,
dalam semangat sendu.
Di malam tahun baru,
di meja perjamuan semua bersama.
Nikmati hidangan penuh suka cita,
hasil keringat bapak, mama.
Di malam tahun baru,
acara bertukar kado seru.
Tak dipandang isinya apa,
cinta terpahat di hati sesama.
Di malam tahun baru,
marilah bersenda gurau.
Dalam permainan kita beradu,
sambil menanti peralihan waktu.
Di malam tahun baru,
beramai ke jantung kota.
Semua orang bersatu padu,
menerima sesama sebagai saudara.
Di malam tahun baru,
berkumpul kelilingi pohon natal
Mari bersama dendang lagu,
ungkapan rasa saling cinta.
Di malam tahun baru,
bunga api mencakar angkasa.
Mari mengatupkan tangan merapal doa,
menunaikan syukur kepada Sang Pencipta.
5 Maret 2021
Imago Dei
Manusia,
kaulah Imago Dei¹,
titipan terindah Allah
serupa Sang Pelukis Agung
kau dicipta, maha karya tak tertandingi
segala rupa karya di wuwungan langit semesta.
Manusia,
kaulah Imago Dei,
mampu mencinta dan dikasihi.
Memuja Tuhan segenap hati, jiwa, raga,
serta mengasihi sesama, tulus, jujur seadanya.
Manusia,
kaulah Imago Dei,
seperti lukisan terindah
di bentangan kanvas putih.
Menawan, menarik rupa, tampilannya
melebihi ciptaan lain di bumi yang asing.
Manusia,
kaulah Imago Dei,
bermahkota akal budi
tuk berpikir dan mencipta.
Tinggalkan jejakmu sebelum
berpamitan. Torehkan seutas jasa,
prestasimu bertinta emas berwarna,
pada loh batu kenangan, biarkan abadi.
¹] Imago Dei; citra atau gambaran Allah
9 Maret 2021
Pesta
Di malam
pesta agung meriah,
warga kota merayakan
kemenangan perang bersejarah.
Polisi, tentara, sibuk menata, menjaga,
siap menilik bila terjadi percikan kembang api.
Kawula muda bersolek
di jalan-jalan bertumpah ruah,
bersorak sorai, menari gembira.
Kakek nenek bercanda tawa di rumah,
menikmati vodka ala kadar dan takarnya.
Dentuman meriam
bergemuruh riuh, pertanda
acara dimulailah sudah. Marilah kita
bernyanyi, diiringi garmoshka dan balalaika¹.
6 Maret 2021
¹Garmoshka, alat musik akordeon khas Rusia, ditemukan pertama kali di St. Petersburg pada 1783. Balalaika, alat musik petik, terdiri dari tiga senar.
Rindu I
Indonesia tanah tumpah darah,
terukir bak lukisan di lengkung kalbu.
Tak akan kulupakan selamanya, hingga
jiwa terpisah raga, abu tertukar debu.
Ke Petersburg aku berkelana,
segudang harapan dalam dada.
Merajut persahabatan penuh mesra,
demi cita kemanusiaan kita bersama.
Kota, desa kujelajahi,
kampung, dusun kususuri.
Mewartakan cinta damai sejati,
kerinduan bersarang di patal hati.
Kepada negeriku tercinta,
menitip rindu memendam rasa.
Mengalunkan rayuan pulau kelapa
dalam nada Indonesia, Tanah Air.
5 Maret 2021
Rindu II
Awan tebal di batas desa,
diterbang angin ke jantung kota.
Hitam pekat warnanya, laksana kepulan
kabut asap dari hutan rimba. Hujan putih bakal
mencumbui bumi segera, menghias jalan-jalan,
memahkotai atap-atap rumah tua di ujung musim.
Impian menyantap
sinar mentari pagi terasa hampa,
asupan sinar ultraviolet pun tertunda.
Tak perlu marah dan gusar pada alam raya,
atau awan di langit sana. Gandakan kesabaran
dalam menanti saatnya, segala sesuatu ada waktunya.
4 Maret 2021
Baltasar Lukem, seorang Rohaniawan Katolik, lahir di Flores, Nusa Tenggara Timur, pada 11 Januari 1969. Ia suka membaca, menulis, dan mengunjungi museum. Sejak 1999 sampai sekarang menjalankan tugas misi keagamaan di Rusia. Pada 2000-2012, dia bertugas misi di Moskwa dan Vologda. Pada 2012-kini, menjalankan tugas misi di St Petersburg. Puisi-puisi Baltasar ini tergabung dalam antologi puisi Doa Tanah Air: suara pelajar dari negeri Pushkin yang akan segera diterbitkan. Kini tinggal dan bekerja di St Petersburg. (SK-1)
Terkini Lainnya
Gereja Berdarah
Di Emperan Toko
Tahun Baru
Imago Dei
Pesta
Rindu I
Rindu II
Khitah Negara pada Sastra Masuk Kurikulum
Rumah Akademik Masa Depan Profesional dan Kreatif di Prodi PBSI Unika Santu Paulus Ruteng
Kemendikbud Ristek Siap Perbaiki Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra
Polemik Buku Sastra, DPR RI Minta Nadiem Makarim tidak Kebablasan Keluarkan Kebijakan Pendidikan
Berbagai Aktivitas Kesusastraan di Daerah Sambut 100 Tahun AA Navis
Prosa: Penjelasan, Jenis, Ciri-Ciri, dan Contoh
Diaspora Didorong Bekerja di BUMN Nasional
Pemerintah Bentuk Tim Kembangkan Potensi Diaspora
Siapkan Aturan, Pemerintah Ingin Diaspora Mudah Kembali ke Indonesia
Gagal Seleksi Tim U-16 Indonesia karena DB, Miroslav Fernando Fokus Kembangkan Talenta di Eropa
KBRI Addis Ababa Luncurkan Buku Afrika Dalam Pandangan Pemuda Indonesia
BNI Amsterdam Dorong Bisnis para Diaspora di Eropa
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap